Parigi Moutong, kabarSAURUSonline.com – Satuan Lalu Lintas Polres Parigi Moutong Sulawesi Tengah mencatat kasus kecelakaan lalu lintas sepanjang tahun 2020 di dominasi anak bawah umur. Berdasarkan data yang ada, jumlah Selengkapnya
Kategori: Sulawesi Tengah
Tentang Sulawesi Tengah
Melansir dari wikipedia, Sulawesi Tengah (disingkat Sulteng) adalah sebuah provinsi bagian tengah Pulau Sulawesi, Indonesia.
Ibu kota provinsi ini adalah Kota Palu. Luas wilayahnya 61.841,29 km², dan jumlah penduduknya 3.222.241 jiwa (2015).
Sulawesi Tengah memiliki wilayah terluas pada Pulau Sulawesi, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua setelah provinsi Sulawesi Selatan.
Gubernur yang menjabat sekarang adalah Drs. H. Longki Djanggola, M.Si. bersama dengan Rusli Baco Dg. Palabbi.
Sejarah
Wilayah sepanjang pesisir barat Sulawesi Tengah, dari Kaili hingga Tolitoli, ditaklukkan oleh Kerajaan Gowa sekitar pertengahan abad ke-16 dengan Raja Tunipalangga, sebagai pemimpinnya.[7]
Wilayah sekitar Teluk Palu merupakan pusat dan rute perdagangan yang penting, produsen minyak kelapa, dan “pintu masuk” ke pedalaman Sulawesi Tengah.[8]
Sedangkan, daerah Teluk Tomini sebagian besar berada pada kekuasaan Kerajaan Parigi.
Pada tahun 1824, perwakilan Kerajaan Banawa dan Kerajaan Palu menandatangani Korte Verklaring (Perjanjian Pendek) dengan pemerintah kolonial.[9] Kapal-kapal Belanda mulai sering berlayar di bagian selatan Teluk Tomini setelah tahun 1830.[10]
Sulawesi Tengah baru benar-benar “diperhatikan” oleh Pemerintah Hindia Belanda pada periode tahun 1860-an.
Seorang pejabat pemerintah bernama Johannes Cornelis Wilhelmus Diedericus Adrianus van der Wyck, berhasil mengunjungi Danau Poso pada tahun 1865 sekaligus menjadi orang Eropa dan Belanda pertama yang melakukannya.
Langkah ini diikuti oleh pejabat pemerintah lainnya, Willem Jan Maria Michielsen, pada tahun 1869.[10] Wacana untuk menduduki wilayah ini ditolak—merujuk kepada kebijakan anti-ekspansi yang dikeluarkan pemerintah kolonial pada zaman itu.[11]
Baru pada tahun 1888, sebagian besar wilayah ini mulai menjalin hubungan dengan pemerintah di Batavia melalui perjanjian pendek yang ditandatangani oleh para raja dan penguasa lokal, sebagai tindakan antisipasi pemerintah terhadap kemungkinan tersebarnya pengaruh politik dan ekonomi Britania Raya pada wilayah ini.[11]
Kemudian saar periode tersebut, Sulawesi Tengah berada pada yurisdiksi Afdeling Gorontalo, yang berpusat di Gorontalo.
G. W. W. C. Baron van Höevell, Asisten Residen Gorontalo, khawatir pengaruh Islam yang begitu kuat di Gorontalo akan meluas ke wilayah Sulawesi Tengah—yang saat itu masih belum dimasuki agama samawi, dan penduduknya sebagian besar masih pagan, penganut animisme, dan memeluk agama suku.
Baginya, agama Kristen adalah penyangga yang paling efektif melawan pengaruh Islam.[12] Ia menghubungi lembaga misionaris Belanda, Nederlandsch Zendeling Genootschap (NZG), dan meminta mereka untuk menempatkan seorang misionaris di wilayah ini.
Pada tahun 1892, NZG kemudian mengirimkan misionaris bernama Albertus Christiaan Kruyt, yang ditempatkan di Poso dan berlanjut pada tahun 1894, ketika pemerintah mengangkat Eduard van Duyvenbode Varkevisser, sebagai Kontrolir atau pejabat pemerintah yang akan menjadi pengawas dan pemimpin wilayah Poso.
Zaman Reformasi
Dengan perkembangan Sistem Pemerintahan dan tutunan Masyarakat dalam era Reformasi yang menginginkan adanya pemekaran Wilayah menjadi Kabupaten, maka Pemerintah Pusat mengeluarkan kebijakan melalui Undang-undang Nomor 11 tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 51 Tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten Buol, Morowali dan Banggai Kepulauan.
Kemudian melalui Undang-undang Nomor 10 Tahun 2002 oleh Pemerintah Pusat terbentuk lagi 2 Kabupaten baru di Provinsi Sulawesi Tengah yakni Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Tojo Una-Una. Setelah pemekaran beberapa wilayah kabupaten, provinsi ini terbagi menjadi 14 daerah, yaitu 13 kabupaten dan 1 kota.
Ibu kota Sulawesi Tengah adalah Palu. Kota ini terletak di Teluk Palu dan terbagi dua oleh Sungai Palu yang membujur dari Lembah Palu dan bermuara di laut.
Bagaimana Nasib Rakyat ? Iuran BPJS Kesehatan Naik
JAKARTA, kabarSAURUS.com – Bagaimana nasib rakyat Indonesia ?, pemerintah dalam hal ini Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) dan BPJS Kesehatan tetap menaikan iuran BPJS. Sementara, hasil kesimpulan rapat bersama DPR RI Selengkapnya
Kasus Sabu-sabu Terungkap ‘Trend’ di Parigi Moutong
Parigi Moutong, kabarSAURUSonline.com – Selama kurun waktu setahun 2020, kasus penggunaan Narkoba jenis sabu-sabu terungkap oleh Polres Parigi Moutong Sulawesi Tengah sebagai kasus ‘trend’. Pasalnya, dari sejumlah kasus yang terungkap Selengkapnya

PWI Mencatat, Impunitas dan Kriminalisasi Wartawan Marak Terjadi
Jakarta, kabarSAURUSonline – Tahun 2020 merupakan tahun penuh tantangan bagi insan pers tanah air, khususnya Impunitas dan Kriminalisasi wartawan yang marak terjadi. Pandemic Covid -19 yang melanda dunia secara global Selengkapnya
Stay at Home, Rayakan Tahun Baru 2021
Parigi Moutong, kabarSAURUSonline.com – Merayakan pergantian tahun 2020 ke tahun 2021 sepertinya akan jauh dari kegiatan euforia. Stay at home atau di rumah saja tampaknya akan menjadi pilihan yang tepat Selengkapnya
Kasus Covid-19 Bertambah, Asrama Diklat Penuh
Parigi Moutong, kabarSAURUSonline.com – Kasus positif Covid-19 wilayah Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, kembali bertambah. Kondisi ini membuat Asrama Diklat yang merupakan tempat perawatan dan karantina pasien positif Covid-19 yang positif, Selengkapnya
Jelang Natal-Tahun Baru 2021 Sembako Stabil ‘Barang Tak Laku’
Parigi Moutong, kabarSAURUSonline.com – Jelang hari natal dan tahun baru 2021, harga Sembako di Pasar Sentral Tagunu Parigi Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah Stabil. Berdasarkan informasi yang terhimpun oleh kabarSAURUSonline.com, Selengkapnya