Loncat ke konten
kabarSAURUSonline.com
HEADLINE NEWS
Terpilih Aklamasi, Fery Budiutomo Nahkodai DPC Hanura Parigi Moutong Ketua Kadin Beberkan Capaian Sektor Durian Parigi Moutong di Hadapan Wamenkop UKM Ketua KONI : “Porkab Parigi Moutong 2025, Tonggak Baru Kebangkitan Olahraga Daerah” FTT 2025, Sajikan Konsep Budaya dan Lingkungan Ombudsman Sulteng Desak Bupati Parigi Moutong, Beri ‘Sanksi’ Manajemen RSUD Raja Tombolutu
banner 970x250

Kategori: Sulawesi Tengah

Tentang Sulawesi Tengah

Melansir dari wikipedia, Sulawesi Tengah (disingkat Sulteng) adalah sebuah provinsi bagian tengah Pulau Sulawesi, Indonesia.

Ibu kota provinsi ini adalah Kota Palu. Luas wilayahnya 61.841,29 km², dan jumlah penduduknya 3.222.241 jiwa (2015).

Sulawesi Tengah memiliki wilayah terluas pada Pulau Sulawesi, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua setelah provinsi Sulawesi Selatan.

Gubernur yang menjabat sekarang adalah Drs. H. Longki Djanggola, M.Si. bersama dengan Rusli Baco Dg. Palabbi.

Sejarah

Wilayah sepanjang pesisir barat Sulawesi Tengah, dari Kaili hingga Tolitoli, ditaklukkan oleh Kerajaan Gowa sekitar pertengahan abad ke-16 dengan Raja Tunipalangga, sebagai pemimpinnya.[7]

Wilayah sekitar Teluk Palu merupakan pusat dan rute perdagangan yang penting, produsen minyak kelapa, dan “pintu masuk” ke pedalaman Sulawesi Tengah.[8]

Sedangkan, daerah Teluk Tomini sebagian besar berada pada kekuasaan Kerajaan Parigi.

Pada tahun 1824, perwakilan Kerajaan Banawa dan Kerajaan Palu menandatangani Korte Verklaring (Perjanjian Pendek) dengan pemerintah kolonial.[9] Kapal-kapal Belanda mulai sering berlayar di bagian selatan Teluk Tomini setelah tahun 1830.[10]

Sulawesi Tengah baru benar-benar “diperhatikan” oleh Pemerintah Hindia Belanda pada periode tahun 1860-an.

Seorang pejabat pemerintah bernama Johannes Cornelis Wilhelmus Diedericus Adrianus van der Wyck, berhasil mengunjungi Danau Poso pada tahun 1865 sekaligus menjadi orang Eropa dan Belanda pertama yang melakukannya.

Langkah ini diikuti oleh pejabat pemerintah lainnya, Willem Jan Maria Michielsen, pada tahun 1869.[10] Wacana untuk menduduki wilayah ini ditolak—merujuk kepada kebijakan anti-ekspansi yang dikeluarkan pemerintah kolonial pada zaman itu.[11]

Baru pada tahun 1888, sebagian besar wilayah ini mulai menjalin hubungan dengan pemerintah di Batavia melalui perjanjian pendek yang ditandatangani oleh para raja dan penguasa lokal, sebagai tindakan antisipasi pemerintah terhadap kemungkinan tersebarnya pengaruh politik dan ekonomi Britania Raya pada wilayah ini.[11]

Kemudian saar periode tersebut, Sulawesi Tengah berada pada yurisdiksi Afdeling Gorontalo, yang berpusat di Gorontalo.

G. W. W. C. Baron van Höevell, Asisten Residen Gorontalo, khawatir pengaruh Islam yang begitu kuat di Gorontalo akan meluas ke wilayah Sulawesi Tengah—yang saat itu masih belum dimasuki agama samawi, dan penduduknya sebagian besar masih pagan, penganut animisme, dan memeluk agama suku.

Baginya, agama Kristen adalah penyangga yang paling efektif melawan pengaruh Islam.[12] Ia menghubungi lembaga misionaris Belanda, Nederlandsch Zendeling Genootschap (NZG), dan meminta mereka untuk menempatkan seorang misionaris di wilayah ini.

Pada tahun 1892, NZG kemudian mengirimkan misionaris bernama Albertus Christiaan Kruyt, yang ditempatkan di Poso dan berlanjut pada tahun 1894, ketika pemerintah mengangkat Eduard van Duyvenbode Varkevisser, sebagai Kontrolir atau pejabat pemerintah yang akan menjadi pengawas dan pemimpin wilayah Poso.

Zaman Reformasi

Dengan perkembangan Sistem Pemerintahan dan tutunan Masyarakat dalam era Reformasi yang menginginkan adanya pemekaran Wilayah menjadi Kabupaten, maka Pemerintah Pusat mengeluarkan kebijakan melalui Undang-undang Nomor 11 tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 51 Tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten Buol, Morowali dan Banggai Kepulauan.

Kemudian melalui Undang-undang Nomor 10 Tahun 2002 oleh Pemerintah Pusat terbentuk lagi 2 Kabupaten baru di Provinsi Sulawesi Tengah yakni Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Tojo Una-Una. Setelah pemekaran beberapa wilayah kabupaten, provinsi ini terbagi menjadi 14 daerah, yaitu 13 kabupaten dan 1 kota.

Ibu kota Sulawesi Tengah adalah Palu. Kota ini terletak di Teluk Palu dan terbagi dua oleh Sungai Palu yang membujur dari Lembah Palu dan bermuara di laut.

 

Terpilih Aklamasi, Fery Budiutomo Nahkodai DPC Hanura Parigi Moutong
Berita, Berita, Kabar Advertorial, Kabar Daerah, Kabar Politik, Parigi Moutong, Sulawesi TengahAhmad Nur Hidayat27 November 202527 November 2025

Terpilih Aklamasi, Fery Budiutomo Nahkodai DPC Hanura Parigi Moutong

KABUPATEN PARIGI MOUTONG, kabarSAURUSonline.com – Fery Budiutomo, terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang […]

Ketua Kadin Beberkan Capaian Sektor Durian Parigi Moutong di Hadapan Wamenkop UKM
Sulawesi TengahFirman Nur Wahyu21 November 202521 November 2025

Ketua Kadin Beberkan Capaian Sektor Durian Parigi Moutong di Hadapan Wamenkop UKM

KABUPATEN PARIGI MOUTONG, kabarSAURUSonline.com – Kunjungan kerja Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Farida Farichah, ke […]

Berita, Berita, Kabar Advertorial, Kabar Daerah, KABAR KESEHATAN, Olahraga, Parigi Moutong, Sulawesi TengahAhmad Nur Hidayat21 November 202521 November 2025

Ketua KONI : “Porkab Parigi Moutong 2025, Tonggak Baru Kebangkitan Olahraga Daerah”

KABUPATEN PARIGI MOUTONG, kabarSAURUSonline.com— Ketua KONI Parigi Moutong, Faisan Badja, mengatakan, pelaksanaan Pekan Olahraga Kabupaten […]

Berita, Berita, Kabar Advertorial, Kabar Daerah, Kabar Fokus, Parigi Moutong, Sulawesi TengahAhmad Nur Hidayat21 November 202521 November 2025

FTT 2025, Sajikan Konsep Budaya dan Lingkungan

PARIGI MOUTONG, KabarSAURUSonline.com – Festival Teluk Tomini (FTT) tahun 2025 yang berlangsung di lokasi eks […]

Ombudsman Sulteng Desak Bupati Parigi Moutong Beri ‘Sanksi’, Manajemen RSUD Raja Tombolutu
Berita, Berita, Kabar Advertorial, Kabar Daerah, Kabar Hukum dan Kriminal, KABAR KESEHATAN, Kabar Politik, Parigi Moutong, Sulawesi TengahAhmad Nur Hidayat19 November 202519 November 2025

Ombudsman Sulteng Desak Bupati Parigi Moutong, Beri ‘Sanksi’ Manajemen RSUD Raja Tombolutu

KABUPATEN PARIGI MOUTONG, kabarSAURUSonline.com – Ombudsman Republik Indonesia, Perwakilan Sulawesi Tengah, angkat bicara dengan mendesak […]

Komisi IV DPRD Desak Direktur RSUD Raja Tombolotutu Minta Maaf Ke Publik
Berita, Berita, Kabar Advertorial, Kabar Daerah, Kabar Fokus, Kabar Hukum dan Kriminal, KABAR KESEHATAN, Kabar Politik, Parigi Moutong, Sulawesi TengahAhmad Nur Hidayat18 November 202518 November 2025

Komisi IV DPRD Desak Direktur RSUD Raja Tombolotutu Minta Maaf Ke Publik

Terkait Polemik Rekrutmen Dokter KABUPATEN PARIGI MOUTONG, kabarsaurusonline.com — Polemik rekrutmen dokter di RSUD Raja Tombolotutu, mendapat […]

Berita, Berita, Kabar Daerah, Kabar Fokus, Kabar Hukum dan Kriminal, KABAR KESEHATAN, Parigi Moutong, Sulawesi TengahAhmad Nur Hidayat18 November 202518 November 2025

Info Rekrutmen Dokter RSUD Tombolotutu Dinilai Diskriminatif

KABUPATEN PARIGI MOUTONG, kabarSAURUSonline.com– Banner Informasi Rekrutmen dokter RSUD Raja Tombolotutu, yang mencantumkan keutamaan pendaftar […]

  • 1
  • 2
  • 3
  • …
  • 195
  • »
kabarSAURUSonline.com
  • Kebijakan Privasi
  • Redaksi KabarSAURUSonline Beserta Visi dan Misi
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Website Kami

Jaringan Social

  • RSS
Versi Non AMP
PT TARA CIPTA SAURUS
kabarSAURUSonline.com
  • kabarSAURUSonline.com
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • DAERAH
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI DAN BISNIS
  • HUKUM
  • POLITIK
  • REALIGI
  • FOKUS
  • OPINI
error: Content is protected !!
Exit mobile version
%%footer%%