Sampel Menu MBG Siswa SDK Toboli Barat, Ditemukan Bakteri Salmonella

Sampel Menu MBG SDK Toboli Barat, Ditemukan Bakteri
Design Foto : Redaksi kabarSAURUSonline.com
banner 468x60
banner 970x250

KABUPATEN PARIGI MOUTONG, kabarSAURUSonline.com – Hasil Investigasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Parigi Moutong, pada sampel menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tersaji bagi siswa SDK Toboli Barat, ditemukan bakteri Salmonella, berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium.

Mencuatnya dugaan kasus keracunan belasan siswa SDK Toboli Barat saat mengikuti program MBG beberapa pekan kemarin, sempat menyita perhatian publik Kabupaten Parigi Moutong.

Bacaan Lainnya
banner 336x280

Belum pudar dari pembahasan berbagai kalangan khalayak Parigi Moutong terkait kisruh dugaan keracunan yang dialami SDK Toboli Barat tersebut saat mengikuti program MBG, sepekan kemudian kasus yang sama kembali menyusul dan terjadi di SMP 2 Taopa.

Setelah sempat dikabarkan seakan ‘tutup mata’ atas kejadian ini, pihak Dinkes Kabupaten Parigi Moutong, akhirnya angkat bicara.

Berita Terkait Sebelumnya : https://kabarsaurusonline.com/2025/09/17/soal-dugaan-siswa-keracunan-saat-mbg-dinkes-dan-disdikbud-parigi-moutong-tutup-mata/

Dikonfirmasi media ini diruang kerjanya, Pelaksanan tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Dinkes Parigi Moutong, I Gede Widiada, mengungkapkan hasil investigasi yang dilakukan pihaknya terkait kasus dugaan keracunan siswa pada dua sekolah berbeda didaerah ini.

Ia menuturkan, beberapa saat pasca mendapatkan informasi terkait dua kejadian itu, pihaknya langsung bergerak melakukan investigasi dengan mengunjungi masing-masing Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau penyedia makanan dalam program MBG tersebut.

Salah satu tindakan yang dilakukan pihaknya, kata I Gede Widiada, yaitu dengan mengambil sampel menu makanan yang disajikan bagi siswa SDK Toboli Barat dan SMP 2 Taopa.

Baca Disini :  https://kabarsaurusonline.com/2025/09/16/dugaan-keracunan-siswa-sdk-toboli-barat-usai-ikuti-mbg-bikin-ketua-fraksi-gerindra-geram/

“Kalau sampel makanan MBG yang diambil pada makanan siswa SDK Toboli Barat Kecamatan Parigi Utara, hasil lab-nya sudah keluar dan ditemukan disalah satu menu makanannya terkontaminasi bakteri Salmonella. Sedangkan, untuk yang di SMP 2 Taopa, Kecamatan Taopa, sampai saat ini kami masih menunggu hasilnya,” terangnya.

Menurutnya, bakteri Salmonella yang ditemukan pada sampel menu MBG siswa SDK Toboli Barat, diduga kuat sebagai penyebab belasan siswa ini mengalami perasaan mual dan muntah, hingga sempat mendapat penanganan medis.

Kemudian, tim investigasi Dinkes Parigi Moutong juga menemukan beberapa fakta yang menguatkan sinyleman adanya kesalahan prosedur yang dilakukan sejumlah SPPG program MBG yang beroperasi di daerah ini.        

I Gede Widiada menuturkan, temuan lain hasil investigasi Dinkes Parigi Moutong adalah, belum dilaksanakannya pelatihan bagi para karyawan pada sejumlah SPPG Program MBG didaerah ini, yang notebene bertugas mulai dari proses pengolaan bahan mentah menu makanan hingga proses distribusi ke sejumlah penerima manfaat program ini.

Selain itu, pada sejumlah SPPG program MBG yang beroperasi di daerah ini juga tidak ditemukan bukti kepemimilkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).           

“Dari hasil investigasinya, memang teman-teman menemukan ada beberapa yang tidak terpenuhi, baik secara administrasi maupun fisik. Secara administrasinya, ditemukan sejumlah SPPG didaerah ini belum memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), serta tenaga pengelolanya juga belum pernah dilatih. Padahal, seharusnya hal ini sudah ada sebelum kegiatan pelayanan dilangsungkan,” tegasnya.

Lihat Juga : https://kabarsaurusonline.com/2025/09/25/sppg-parigi-moutong-taopa-nunurantai-diduga-kuat-pelaksana-mbg-di-smp-2-taopa/

Untuk diketahui, dokumen SLHS merupakan dokumen penting yang menjadi bukti terhadap suatu usaha (khususnya yang bergerak di bidang pangan dan lingkungan) telah memenuhi standar kesehatan dan kebersihan yang ditetapkan Pemerintah.

I Gede Widiada mengatakan, sejumlah tmuan Dinkes Parigi Moutong ini telah disampaikan kepada pimpinan daerah (Bupati), untuk dijadikan bahan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Badan Gizi Nasional (BGN), terhadap hasil pengawasan dan evaluasi pelaksanaan Program MBG di daerah ini.

Ia menambahkan, pihaknya juga telah merekomendasikan kepada seluruh SPPG program MBG didaerah ini, agar memiliki sertifikat SLHS serta menyediakan tenaga pengelola bahan baku menu makanan yang telah mengikuti pelatihan kebersihan dan keamanan pangan.

“Saya sudah menyarankan kepada koordinator wilayah agar memastikan setiap SPPG memiliki sertifikat SLHS, dan tenaga pengelolanya harus dilatih terlebih dahulu,” tandasnya.

Berita Terkait : https://kabarsaurusonline.com/2025/09/28/disdikbud-tegaskan-sekolah-penerima-program-mbg-di-parigi-moutong-wajib-lapor/

Sebagai informasi, mengutip laman Alodokter.com, Salmonella merupakan kelompok bakteri penyebab diare dan infeksi saluran usus pada manusia. Bakteri ini hidup di saluran pencernaan hewan dan dapat menular ke manusia melalui makanan, yang terkontaminasi kotoran hewan atau serta makanan yang tidak dimasak dengan baik atau tidak dicuci bersih.

BACA JUGA : https://kabarsaurusonline.com/2025/09/29/rdp-soal-mbg-di-parigi-moutong-komisi-iv-dprd-usulkan-tutup-sementara/

KUNJUNGI JUGA : https://citaparigata.id/2025/09/24/lagi-lagi-sejumlah-siswa-di-parimo-dilarikan-ke-puskesmas-karena-mbg/

banner 336x280

Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

banner 970x250