Jumlah Anak PAUD Parigi Moutong Kini Sekitar 17 Ribu

Jumlah Anak PAUD Parigi Moutong Kini Sekitar 17 Ribu
HAIRUDIN KABID PAUD DIKMAS DISDIKBUD PARIGI MOUTONG (Sumber Design Foto : Redaksi KabarSAURUS)
banner 468x60

Kabupaten Parigi Moutong, KabarSAURUSonline.com- Saat ini sekitar 17 ribu anak di Kabupaten Parigi Moutong usia Dua hingga Enam tahun, terdata telah dapatkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).   

Hal ini seperti penuturan Kepala Bidang (Kabid) PAUD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Parigi Moutong, Hairudin S. Sos Mi, Kom. Saat Redaksi kabarSAURUSonline.com, menyambangi ruang kerjanya.

Bacaan Lainnya
banner 336x280

“Berdasarkan data pokok pendidikan (Dapodik) Disdikbud Parigi Moutong 17.078 anak usia 2-6 tahun di Kabupaten Parigi Moutong telah mendapatkan pendidikan ditingkat PAUD,” ujar Hairudin, Selasa (09/08).

Dari jumlah itu, kata Hairudin, kemudian terbagi pada dua fasilitas pendidikan PAUD yang ada, yaitu Taman Kanak-kanak (TK) dan Kelompok Bermain (KB).

“Untuk jumlah anak TK sebanyak 10.408 orang dan KB sebanyak 6.670 orang,” ujarnya.

Lanjutnya, jumlah tersebut, sudah berdasarkan data dapodik yang dikantongi pihak Bidang PAUD Dikmas Disdikbud Parigi Moutong saat ini. 

Hairudin juga menyebutkan jumlah kelembagaan PAUD yang tersebar diwilayah  Kabupaten Parigi Moutong.

Menurutnya, sebanyak 265 kelembagaan pendidikan untuk jenjang TK dan 225 kelembagaan pendidikan untuk fasilitas KB, dengan 34 diataranya berstatus negeri. 

Ia menjelaskan, pihaknya juga masih terus berupaya mewujudkan program satu desa satu KB.

Ia menerangkan, salah satu upaya yang dilakukan dalam menggenjot anak usia dini untuk segera mendapatkan fasilitas pendidikan dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, diberbagai kegiatan baik formal maupun non formal.

“Kami sering melakukan sosialisasi terhadap masyarakat setiap ada pertemuan, bukan hanya pertemuan yang resmi, tetapi juga saat kegiatan pesta. Disitulah kami sebagai leading sektor mengupayakan satu desa, satu kelompok bermain,” terangnya. 

Hairudin mengaku menemukan hal yang sangat disayangkan pada beberapa fakta kondisi lapangan, saat pihaknya melaksanakan sosialisasi.

“Setelah melakukan sosialisasi, kami mendapatkan salah satu hal yang dapat dikatakan menjadi sebuah kendala dalam mewujudkan program Satu KB Satu Desa tersebut. Seperti, orang tua yang tidak mau memasukkan anaknya ke fasilitas pendidikan PAUD yang ada disekitar tempat tinggalnya, dengan alasan tidak adanya biaya,” tutupnya.

BACA JUGA : https://kabarsaurusonline.com/2021/10/26/ribuan-anak-usia-paud-di-parigi-moutong-belum-bersekolah/

banner 336x280

Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.