Kabupaten Parigi Moutong, kabarSAURUSonline.com – Terdapat 34 keluarga yang beresiko stunting di Desa Jono Kalora, Kecamatan Parigi Barat, Kabupaten Parigi Moutong.
Pantauan media ini, hal tersebut, terungkap saat berlangsungnya kegiatan penyuluhan rembuk stunting dalam rangka pencegahan stunting diwilayah desa.
Dalam penyampaiannya, Andi Saifulah, selaku koordinator PLKB Kecamatan Parigi Barat, Kabupaten Parigi Moutong, mengatakan, dalam hal pendataan, pihaknya hanya menentukan dan merekomendasikan keluarga yang beresiko stunting bukan keluarga stunting.
“Berdasarkan data yang kami rekomendasikan, sasaran keluarga stunting pada Desa Jono Kalora berjumlah 94. Namun, yang beresiko sebanyak 34 keluarga,” tuturnya, Selasa (09/08).
Lanjutnya, dari 34 keluarga beresiko stunting tersebut, sebanyak 12 keluarga diantaranya yang belum mempunyai Jamban.
Menurut Andi Saifullah, salah satu yang menjadi indikator faktor penyebab stunting terjadi adalah pernikahan dini.
Sehingga, ia berharap kegiatan tersebut dapat mengerahkan seluruh pihak seperti Pemdes, tokoh masyarakat hingga masyarakat Desa Jono Kalora, untuk dapat saling mendukung dalam mencegah terjadinya pernikahan dini yang merupakan salah satu faktor pendukung terciptanya keluarga beresiko stunting.
“Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap seluruh tokoh masyarakat, Pemdes serta Masyarakat agar dapat bersama mencegah terjadinya pernikahan dini di desa ini.” tutupnya.
Diketaui, pada kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Desa (Pemdes) Jono Kalora tersebut, selain petugas lapangan keluarga berencana (PLKB), turut hadir dalam kegiatan itu, Kepala Puskesmas Kecamatan Parigi Barat serta masyarakat Desa Jono Kalora.
KUNJUNGI JUGA : https://www.parigimoutongkab.go.id/11-berita/1496-pemda-parigi-moutong-genjot-penurunan-angka-stunting-di-47-lokus.html
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.