Parigi Moutong, kabarSAURUSonline.com – Dari sekitar 73.633 Anak Usia PAUD di Parigi Moutong, masih 42.868 yang belum bersekolah.
Hal itu seperti disampaikan Bunda Paud Parigi Moutong, Noor Wachida Tombolotutu, saat pelaksanaan kegiatan Rembuk Pendidikan di Pantai Lolaro, Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu (16/10) kemarin.
Berdasarkan data, baru sekitar 30.765 dari 73.633 anak yang terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan mendapatkan fasilitas pendidikan Paud.
“Saya ingin menyampaikan bahwa masih banyak anak Parigi Moutong yang usia 0-6 tahun belum terdaftar di Paud,” ujar Noor Wachida.
Noor Wachida menambahkan, pihaknya telah melakukan pendataan anak usia Paud bersama Kader Dasawisma, Kader Posyandu, dan Kader Bina Keluarga Balita.
Setelah melakukan kunjungan untuk pendataan sekaligus pembinaan di desa, pihaknya menemukan sejumlah persoalan seperti kurangnya tenaga pendidik untuk layanan Paud.
Saat berkunjung, Noor Wachida menemukan ada sebanyak 30 anak dalam satu sekolah yang hanya memiliki satu orang tenaga pendidik saja.
Persoalan lain, kata Noor Wachida, banyak tenaga pendidik Paud lulusan dari Sekolah Menengah Atas (SMA) bahkan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Sehingga lanjut Noor Wachida, tim Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) khususnya Program Kerja (Pokja) dua diharapkan bisa membantu menjadi tenaga pendidik.
“Saya kembalikan lagi kepada dinas terkait bagaimana solusinya, sehingga pokja dua bisa membantu menjadi bunda Paud,” jelas Noor Wachida.
Noor Wachida mengatakan, karena masih ada sejumlah persoalan yang menjadi hambatan, sehingga Kabupaten Parigi Moutong belum maksimal menerapkan layanan Paud Holistik.
Pergantian Pemimpin Desa di Parigi Moutong, Kerap Pengaruhi Keberlangsungan Tenaga Pendidik PAUD
Apalagi jika saat pergantian kepala desa, tenaga pendidik ikut diganti dan insentif hanya diberikan kepada orang yang dipilih oleh kepala desa.
Sehingga ia berharap, Disdikbud khususnya Bidang Paud dan Dikmas, menunjuk tenaga pendidik yang memiliki pemahaman dalam mendidik anak usia dini.
“Saya berharap, meskipun mereka merupakan tenaga pendidik yang masih honor atau statusnya mendapat insentif dari desa, tetapi punya pemahaman,” tuturnya.
Menurut Noor Wachida, terpenting bagi guru Paud adalah mengajar dengan hati, sehingga meski pengetahuanya terbatas tapi terbukti mampu untuk mengajar.
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.