Banjir Hantam Kecamatan Palasa, Dua Desa Dikabarkan Terdampak Parah

Banjir Hantam Kecamatan Palasa, Dua Desa Terdampak Parah
Sumber Foto IST Design : Redaksi kabarSAURUSonline.com
banner 468x60

KABUPATEN PARIGI MOUTONG, kabarSAURUSonline.com – Banjir melanda wilayah Kecamatan Palasa. Data sementara, Puluhan rumah di Dua desa dan satu unit Jembatan saksi sejarah zaman penjajahan belanda terdampak parah, akibat bencana itu, Kamis (13 Maret 2025) malam.

Melansir dari halosulteng.com, sebanyak puluhan rumah di Desa Ogoansam Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong terendam banjir.

Bacaan Lainnya
banner 336x280

Hal tersebut disampaikan Musrip Liwaha, Kepala Desa (Kades) Ogoansam, saat diwawancarai awak media.

Menurutnya, curah hujan dengan intensitas tinggi memicu air Sungai Palasa meluap ke pemukiman warga.

“50 rumah terendam banjir bandang di Desa Ogoansam,” kata Kades Ogoansam, Mursip Lihawa saat ditemui di lokasi, Kamis (13/3/2025).

Sebanyak 3 rumah diantaranya, kata ia, mengalami rusak berat akibat diterjang banjir. Sementara itu, lanjutnya, sebanyak puluhan KK terpaksa harus mengungsi ke rumah kerabatnya.

“Sejauh ini, informasi lapangan yang saya peroleh, tidak ada korban jiwa,” tandasnya.

Ditaksir, kerugian yang dialami sejumlah warga di Desa Ogoansam mencapai ratusan juta rupiah.

Selain Desa Ogoansam, Desa Bambasiang yang menjadi wilayah dari Kecamatan Palasa, juga mengalami hal yang sama.

Masih melansir dari HaloSulteng.com, salah seorang Kepala Urusan (Kaur) Desa Bambasiang, Fahriyadi, mengatakan, berdasarkan informasi sementara, terdapat 4 rumah warga di Desa Bambasiang tersebut hanyut. 

“Info sementara, sebanyak 4 rumah dinyatakan hanyut. Yakni, 2 rumah di dusun 1 dan 2 rumah lagi di dusun 2. Kemudian, ada 6 unit rumah warga di Dusun Dua yang dikabarkan juga terdampak. Belum bisa juga kita pastikan apakah 6 unit rumah di dusun 2 tersebut sudah termasuk 2 unit rumah yang hanyut,” ungkapnya.

Fahriyadi mengaku belum dapat memastikan jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak dan mengungsi. Pasalnya, kata ia, kondisi air masih setinggi dada orang dewasa.

Ia juga menambahkan, penyebab banjir diakibatkan curah hujan dengan intesitas tinggi di hulu sungai Palasa. Sehingga, air sungai yang melalui Desa Bambasiang meluap ke pemukiman warga.

“Penyebabnya hujan kencang di pegunungan. Makanya air sudah meluap kerumah warga,” pungkasnya.

BACA JUGA : https://kabarsaurusonline.com/2020/12/15/budidaya-bawang-putih-beraroma-korupsi/

KUNJUNGI JUGA : https://halosulteng.com/jembatan-belanda-di-palasa-ambruk-setelah-89-tahun-bertahan/

banner 336x280

Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

banner 970x250