NASIONAL, kabarSAURUSonline.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tengah menggalakkan optimalisasi penggunaan teknologi digital dalam proses belajar mengajar.
Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, pada pertemuan Regional Kedua Transformasi Digital Sistem Pendidikan di ASEAN (Second Regional Meeting on Roadmap on Declaration on Digital Transformation of Education Systems in ASEAN), di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (2/8).
Dalam rangka keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun 2023, Kemendikbudristek berinisiatif untuk mengoordinasikan penyusunan Peta Jalan Transformasi Digital Sistem Pendidikan di ASEAN.
“Kami menginisiasi penyusunan Peta Jalan untuk mewujudkan komitmen yang dituangkan dalam Deklarasi Transformasi Digital Sistem Pendidikan di ASEAN. Peta jalan ini juga berfungsi sebagai alat bagi negara-negara ASEAN untuk mencapai tujuan transformasi digital di bidang pendidikan melalui area-area utama yang disepakati, tonggak pencapaian bersama, kerangka waktu indikatif, dan mitra potensial,” terangnya.
Kata ia, upaya transformasi sistem pendidikan melalui gerakan Merdeka Belajar yang berlangsung secara masif di Indonesia, sebagai negara dengan jumlah siswa dan guru terbanyak di Asia Tenggara dan sistem pendidikan terbesar keempat di dunia.
Melalui gerakan tersebut, Indonesia mengoptimalkan penggunaan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) dalam pendidikan, salah satunya dengan menyediakan Platform Merdeka Mengajar untuk para guru.
“Platform ini memungkinkan para guru untuk belajar secara mandiri melalui modul, mempersonalisasi pengajaran melalui instrumen asesmen yang tersedia, dan berbagi praktik baik dengan sesama guru. Saat ini, platform ini telah memiliki lebih dari 2,6 juta pengguna dan membuka jalan terbentuknya komunitas digital bagi para guru,” ungkapnya.
Sepanjang keketuaan Indonesia di ASEAN, Kemendikbudristek berupaya menggalang komitmen yang lebih kuat di antara negara-negara anggota ASEAN untuk mentransformasi sistem pendidikan dengan TIK sebagai salah satu pendorong utama.
Ia mengatakan, selama pandemi, teknologi digital pada awalnya dimanfaatkan untuk memastikan proses belajar mengajar tetap berlangsung pada penutupan sebagian atau seluruh sekolah.
Namun, dalam perkembangannya, para pemangku kepentingan di bidang pendidikan menyadari adanya potensi teknologi digital untuk mengakselerasi pemulihan pembelajaran dan melanjutkan kembali upaya perwujudan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 4.
“Pandemi semakin menekankan kebutuhan untuk memperkuat kolaborasi dan memperbaharui komitmen kita dalam upaya menata ulang dan membangun kembali sistem pendidikan,” pungkasnya. (Sumber: Siaran Pers Kemendikbudristek)
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.