Kemendagri Terbitkan Instruksi Antisipasi Karhutla untuk Semua Kepala Daerah

Kemendagri Terbitkan Instruksi Antisipasi Karhutla untuk Semua Kepala Daerah
FOTO : ISTIMEWA (KEMENDAGRI)
banner 468x60

NASIONAL, kabarSAURUSonline.com –Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, menerbitkan Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kesiapsiagaan Pemerintah Daerah dalam Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Melansir laman resmi kemendagri.go.id dikatakan, Inmendagri tersebut ditujukan kepada gubernur dan bupati/wali kota seluruh Indonesia.

Bacaan Lainnya
banner 336x280

“Inmendagri ini menekankan pentingnya peran aktif pemerintah daerah, khususnya para gubernur dan bupati/wali kota sebagai Pemimpin Satgas Karhutla, dengan melibatkan semua komponen yang ada di daerah, termasuk pelibatan masyarakat,” tegas Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Safrizal ZA, dalam keterangan persnya.

Ia mengungkapkan, penanggulangan bencana Karhutla ini tidak bisa dikerjakan secara parsial apalagi ego sektoral, karena peristiwanya seringkali melintasi batas administrasi provinsi maupun kabupaten/kota.

Oleh karena itu ia menekankan, perlunya koordinasi intensif dengan kementerian/lembaga dan jajaran Forkopimda, serta pelibatan pentahelix dengan partisipasi masyarakat sebagai basisnya mutlak untuk dilakukan.

“Inmendagri ini telah menyusun langkah yang sistematis, mulai dari upaya pencegahan sampai penanggulangan, maka dari itu lakukan terus patroli bersama untuk pencegahan dan pemantauan titik api dengan memanfaakan teknologi satelit dan pemeriksaan lapangan, gencarkan sosialisasi, penyuluhan, dan kampanye larangan membuka lahan dengan cara membakar serta segera aktifkan posko bencana Karhutla provinsi dan kabupaten/kota apabila ditetapkan status siaga darurat bencana Karhutla,” tandasnya.

Melalui Inmendagri ini ia meminta, kepala daerah memastikan tersedianya alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) secara optimal untuk pencegahan dan penanggulangan bencana Karhutla. 

“Pencegahan dan penanggulangan Karhutla bukan sekadar wacana, tapi harus aksi nyata, dengan demikian komitmen dari para kepala daerah termasuk DPRD harus diaktualisasikan dalam alokasi anggaran pada APBD di daerah masing-masing,” ujarnya.

Hal ini dapat dilakukan melalui optimalisasi pembentukan dan peran aktif Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar) yakni suatu organisasi sosial berbasis masyarakat yang secara sukarela berpartisipasi mewujudkan ketahanan lingkungan dari bahaya kebakaran, termasuk Karhutla.

“Melalui momentum ini, para gubernur diminta memfasilitasi pemerintah kabupaten/kota dalam mendorong pembentukan Redkar dan khusus kepada para bupati/wali kota untuk membentuk Redkar sampai tingkat desa dan kelurahan, sehingga ancaman bencana Karhutla dapat ditekan seminimal mungkin di tahun ini maupun di tahun-tahun mendatang,” pungkas Safrizal.

Sebagai informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi tahun ini adanya fenomena El Nino atau musim kemarau akan lebih kering dari biasanya, sehingga bisa meningkatkan potensi bencana Karhutla yang lebih tinggi pada 2023. 

Puncak musim kemarau tahun 2023 diprediksi terjadi pada Agustus mendatang. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah antisipatif konkret di lapangan sehingga dapat sedini mungkin dilakukan mitigasi risiko bencananya.

Melansir dari https://www.kemendagri.go.id/berita/read/35047/antisipasi-karhutla-mendagri-terbitkan-instruksi-bagi-kepala-daerah-seluruh-indonesia

banner 336x280

Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.