KABUPATEN PARIGI MOUTONG, kabarSAURUSonline.com – Tahun ini Pemerintah Daerah Parigi Moutong kembali akan menggelar Festival Teluk Tomini (FTT) yang direncanakan pada Desember 2023 mendatang.
Demikian kata Plt. Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispora) Parigi Moutong, Eny Sosilowati, kepada media ini, Senin 23 Oktober 2023.
“Melalui iven FTT tahun ini, kita akan memperkenalkan Parigi Moutong sebagai segi tiga terumbu karang dunia, dalam artian kita memiliki kekayaan yang luar biasa dari bahari, seni budaya maupun kulinernya,” ujar Eny.
Selanjutnya, kata Eny, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menjadikan Parigi Moutong masuk dalam Kharisma Even Nusantara atau KEN.
“Syarat dari KEN itu adalah, dilaksanakannya iven daerah selama dua tahun berturut-turut dan ini akan kami laksanakan lagi supaya nanti pelaksanaan FTT itu sudah masuk dalam agenda KEN. Itu tujuan utamanya,” ungkapnya.
Lanjutnya, tempat kegiatan yang dipilih adalah lokasi eks Sail Tomini dan untuk kegiatan pelaksanaan FTT pihaknya masih dalam tahap persiapan, yaitu proses pelelangan untuk pihak ketiga.
“karena ini kami ingin gunakan event organizer, supaya bisa ditangani secara lebih profesional,” tutur Eny.
Rencananya kata dia, dalam rangkaian kegiatan itu ada satu iven ‘Gelar Mahakarya Hasan Bahasyuan’, untuk memperkenalkan karya sang maestro budaya Parigi Moutong.
“Kemarin, tepatnya di ulang tahun kabupaten Parigi Moutong, Taman Masigi sudah dijadikan sebagai Taman Hasan Bahasyuan. Hasan Bahasyuan adalah salah satu seniman budaya, budayawan, atau pahlawan seniman, yang lahir di Parigi Moutong, maestro kita dan kita juga harus mengenang itu tentunya dengan menghidupkan kembali karya- karya beliau,” terangnya.
Terkait itu, lanjut Eny, pihaknya akan dibantu dari Hasan Bahasyuan Institut, khusus untuk kegiatan Gelar Mahakarya Hasan Bahasyuan.
Disamping itu, Dispora juga akan menampilkan kesenian- kesenian tradisional dari kelompok seni yang ada di Parigi Moutong.
Kata Eny, kegiatan yang rencananya akan dilaksanakan kurang lebih tiga hari itu, selain ada pertunjukkan seni budaya, gelar mahakarya Hasan Bahasyuan, juga ada beberapa workshop dan juga ekowisata.
“Kami berencana melibatkan teman-teman pecinta lingkungan, kami tetap menjadikan mangrove sebagai salah satu bentuk kegiatan yang prioritas,” urainya.
Tujuanya menurut dia, menjadikan FTT sebagai Ecotourism Event yang berkualitas dan berkelanjutan, bersifat kolaboratif, kreatif, edukatif, dan konservasi.
“Disini jelas konservasi untuk lingkungan. Sebagai media mengangkat potensi ekonomi kreatif di tingkat lokal, memberikan ruang sosial dan ruang budaya, serta melibatkan partisipasi aktif komunitas dan kelompok masyarakat,” pungkasnya.
Diketahui, iven FTT sudah digagas sebelum ada gelaran Sail Tomini. Iven ini sempat masuk di Pesona Indonesia yang pada waktu itu dikenal dengan Calendar of Event. Kegiatan ini sempat terhenti pada saat ada pandemi covid-19.
BACA JUGA : https://kabarsaurusonline.com/2022/10/18/parigi-moutong-jadi-tuan-rumah-kemah-santri-se-provinsi-sulteng/
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.