KABUPATEN PARIGI MOUTONG, kabarSAURUSonline.com- I Ketut Mardika, yang merupakan kader Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Anggota Legislatif (Anleg) DPRD Parigi Moutong, Periode 2019-2024, mensupport strategi program Close Loop Badan Pangan Nasional (BPN) dalam upaya menjaga kestabilan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Anleg Kader Partai Gerindra, yang kini duduk sebagai Wakil Ketua Komisi II, DPRD Parigi Moutong, yang nota bene komisi ini merupakan mitra dari Dinas Pertanian, mendukung rencana program Close Loop yang direncanakan akan dijalankan BPN dalam upaya menjaga kestabilan stok ketersediaan CBP.
Hal itu disampaikan I Ketut Mardika, saat ditemui media ini disela kesibukannya, diruang kerja Komisi II DPRD Parigi Moutong, belum lama ini.
Menurut ia, program Close Loop tersebut, tidak hanya membatu Pemerintah dalam memastikan ketersediaan cadangan beras.
Tetapi, kata Ia, program tersebut tertunya bisa membantu sejumlah petani yang menjadi kelompok binanaan.
“Tentunya petani yang dibentuk khusus hal ini, akan sangat terbantu. Karena, meski petani yang masuk dalam kelompok program close loop ini wajib memberikan berasnya dibeli Bulog, meski dengan harga sedikit lebih rendah dari harga pasaran. Namun, para kelompok petani ini tentunya akan diberikan sejumlah kemudahan dan bantuan terkait produksi Padi, yang sudah pasti, meski hasil panennya dibeli dengan harga rendah, namun tidak akan merugikan petani,” ujarnya.
BACA : https://kabarsaurusonline.com/2023/07/28/data-kp2b-parigi-moutong-beda-dengan-provinsi-sulteng/?amp
Untuk diketahui, BPN rencananya akan memperkuat Close Loop perberasan dengan membuka lahan dan memberdayakan petani untuk memenuhi CBP.
Hal tersebut, seperti penuturan Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan BPN, I Gusti Ketut Astawa, melansir dari situs resmi BPN. Astawa mengatakan, hasil panen petani binaan ini nantinya akan dibeli secara langsung oleh Perum Bulog.
“Kami berpikir sebaiknya berkonsep dalam bentuk closed loop, karena apabila dilepas ke pola pasar, maka Bulog akan sulit mendapatkan stok beras yang sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah. Terhadap para petani yang menerapkan pola Closed Loop ini, tentu akan memperoleh kompensasi dari pemerintah dan menjadikan berbeda dengan petani yang tidak menerapkan pola closed loop,” paparnya, dalam rapat Pengembangan Closed Loop CBP secara daring, Selasa (25/07) melansir badanpangan.go.id.
Kata ia, strategi pengelolaan CBP melalui skema Dynamic Stock, berarti stok pangan tidak boleh tersimpan terlalu lama sehingga berisiko rusak, melainkan perlu adanya sirkulasi. Stok beras harus selalu diperbaharui dalam jangka waktu maksimal empat atau enam bulan.
Dengan strategi ini, ia berharap pemenuhan CBP dari dalam negeri pun dapat dilakukan lebih optimal.
BACA JUGA : https://kabarsaurusonline.com/2023/05/15/pemda-perlu-tingkatkan-stok-cadangan-pangan/?amp
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.