Mentan Syahrul Dorong Sulawesi Tengah Perluas Area Tanam Padi

Mentan Syahrul Dorong Sulawesi Tengah Perluas Area Tanam Padi
FOTO : ISTIMEWA (Website Kementan)
banner 468x60

NASIONAL, kabarSAURUSonline.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menargetkan ada penambahan luas area tanam padi di kawasan Provinsi Sulawesi Tengah.

“Untuk mengembangkan pertanian lebih produktif lagi harus ada penambahan luas tanam. Katakanlah yang sekarang ini hanya 80 ribu ha, bisa bertambah menjadi 100 ribu ha,” imbuhnya, saat meninjau panen raya di Desa Sidera, Kecamatan Sigi Kota, Kabupaten Sigi, Minggu (19/2) melansir pertanian.go.id.

Bacaan Lainnya
banner 336x280

Menurutnya, penambahan area tanam padi penting dilakukan karena wilayah Sulawesi Tengah merupakan daerah subur dan mampu menghasilkan gabah secara surplus serta menjadi salah satu penyangga pangan nasional.

“Komitmen ini, semangat dan kemauan pemerintah daerah dalam mengembangkan pangannya sangat luar biasa. Dan ini harus kita support. Saya berharap perbankan juga masuk secara masif untuk mempermudah layanan KUR,” ujarnya.

Termasuk dari pemerintah pusat dalam melakukan pendampingan, akses pembiayaan dan intervensi teknologi mekanisasi. Apalagi ia mengakui, rata-rata produktivitas disana mencapai enam ton per hektare.

“Tentu saja pertanian itu tidak bisa sendiri, siapapun akan membutuhkan kerjasama lintas Kementerian dengan Menteri BUMN semua pihak Bulog dan lain-lain,” ungkapnya.

Masih dari sumber yang sama, Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Ma’mun Amir melaporkan, Sulawesi Tengah merupakan provinsi kesembelian dengan produktivitas padi terbesar secara nasional.

“Dari sisi Nilai Tukar Petani (NTP) wilayah kami juga naik selama tiga tahun terakhir. Kemudian realisasi KUR berjalan baik. Yang pasti pertanian ini mampu mengurangi pengangguran. Salah satunya melalui UMKM di bidang pertanian,” tuturnya.

Selain itu, dari sektor pertanian selain padi, pihaknya tengah mengembangkan jagung, kedelai dan sektor perkebunan untuk kelapa, cengkeh, kopi robusta, kopi arabika dan kakao.

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan, pemerintah saat ini melaksanakan early warning system antisipasi dini, adaptasi dan mitigasi yang dimulai melalui mapping wilayah langganan dampak perubahan iklim maupun hama penyakit tanaman.

Melansir dari https://www.pertanian.go.id/home/?show=news&act=view&id=5268

banner 336x280

Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.