Mendikbud Nadiem :  Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri Melalui Tiga Jalur

Mendikbud Nadiem : Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri Melalui Tiga Jalur
FOTO : CNN Indonesia
banner 468x60

NASIONAL, kabarSAURUSonline.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, mengubah pola seleksi mahasiswa baru di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

“Dalam seleksi ini, tidak ada lagi tes mata pelajaran. Kini ada tiga jalur tanpa tes mata pelajaran seperti sebelumnya,” kata Nadiem lewat siaran pers, Rabu (07/09), melansir cnnindonesia.com.

Bacaan Lainnya
banner 336x280

Seleksi masuk PTN terdiri dari tiga jalur yakni jalur prestasi, tes skolastik dan seleksi mandiri oleh kampus masing-masing. Masing-masing jalur memiliki perbedaan.

Pada jalur prestasi, seleksi akan fokus pada pencapaian siswa di seluruh mata pelajaran yang tertuang dalam buku rapor di SMA. Jalur ini menggantikan Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN).

Rapor akan menjadi rujukan utama, sehingga siswa didorong untuk mendapat nilai yang baik di seluruh mata pelajaran serta aspek minat dan bakat.

Pemeringkatan didasari 50 persen rata-rata nilai rapor seluruh mata pelajaran dan 50 persen komponen minat dan bakat.

“Nantinya peserta didik diharapkan agar menyadari bahwa semua mata pelajaran adalah penting dan agar mereka membangun prestasinya sesuai minat dan bakat,” kata Nadiem.

Nadiem juga menegaskan, tidak ada pembedaan jurusan IPA dan IPS dalam seleksi masuk PTN, agar seluruh pelajar memiliki kesempatan yang sama.

“Untuk sukses di masa depan, peserta didik perlu memiliki kompetensi yang holistik dan lintas disipliner. Contohnya, seorang pengacara harus punya ilmu dasar tentang hukum, tetapi juga harus memiliki ilmu komunikasi yang jadi pembeda,” ujarnya.

Berikutnya, jalur skolastik berbeda dengan Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) yang selama ini dilakukan.

Dimana, SBMPTN yang berisi tes berisi banyak materi dari berbagai mata pelajaran tidak akan dipakai lagi.

“Kali ini berbeda. Dalam seleksi ini, tidak ada lagi tes mata pelajaran, tetapi hanya tes skolastik yang mengukur empat hal yaitu potensi kognitif, penalaran matematika, literasi dalam bahasa Indonesia, dan literasi dalam bahasa Inggris,” terangnya.

Nadiem menjelaskan, soal pada seleksi ini akan menitikberatkan kemampuan penalaran peserta didik, bukan hafalan.

Terakhir, seleksi mandiri digelar oleh masing-masing PTN. Pemerintah mengatur agar seleksi mandiri dilakukan secara lebih transparan. PTN harus melakukan beberapa hal sebelum dan setelah seleksi mandiri.

Sebelum seleksi mandiri digelar, PTN wajib mengumumkan jumlah calon mahasiswa di tiap fakultas dan program studi.

Kemudian, PTN juga harus mengumumkan metode penilaian yang terdiri dari tes mandiri, tes kerja sama lewat konsorsium perguruan tinggi.

PTN pun harus mengumumkan besaran biaya yang dibebankan bagi calon mahasiswa yang lulus seleksi jalur mandiri.

“Sesudah pelaksanaan seleksi secara mandiri PTN diwajibkan mengumumkan beberapa hal, antara lain jumlah peserta seleksi yang lulus seleksi dan sisa kuota yang belum terisi,” kata Nadiem.

Ada pula masa sanggah usai pengumuman calon mahasiswa yang lolos seleksi sebanyak lima hari.

Melansir dari https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220907130744-20-844532/nadiem-ubah-pola-seleksi-masuk-perguruan-tinggi-negeri

banner 336x280

Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.