Pasca Banjir Tiga Desa, BPBD Parigi Moutong Keluarkan SK Tanggap Darurat Bencana

Pasca Banjir Tiga Desa, BPBD Parigi Moutong Keluarkan SK Tanggap Darurat Bencana
FOTO : Salah satu rumah di Olaya yang terdampak banjir (KS/Firman)
banner 468x60

PARIGI MOUTONG, KabarSAURUSonline.com- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong, gelar rapat untuk menetapkan status tanggap darurat bencana (TDB) pada untuk dua kecamatan yaitu Parigi Barat dan Parigi.

Banjir yang terjadi pada Kamis malam pukul 20.10 WITA  telah merendam rumah warga di tiga desa, yakni Desa Air Panas dan Desa Kayuboko Kecamatan Parigi Barat, serta Desa Olaya Kecamatan Parigi.

Bacaan Lainnya
banner 336x280

“Berdasarkan keputusan rapat tadi, kami merekomendasikan SK tanggap darurat bencana dan besok kami akan bawah ke pak Bupati untuk ditandatangani,” ujar Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rivai, kepada redaksikabarsauruson@gmail.com saat menyambanginya Jum’at, (20/05).

Berdasarkan data lapangan, Rivai mengatakan, selain rumah warga ada sejumlah fasilitas umum yang rusak.

” Desa Air Panas terjadi kerusakan jembatan, Desa Kayuboko ketinggian airnya 1 meter dengan korban yang terdampak sebanyak 10 kepala keluarga dan 5 rumah rusak sedang dan rusak berat, serta satu tanggul yang juga rusak. Untuk Desa Olaya ketinggian air 1 meter dengan total 161 KK yang terdampak dan 16 rumah yang rusak,”ungkapnya.

Lanjutnya, sampai dengan saat ini sebagian warga masih mengungsi ke rumah keluarga.

“Sampai saat ini puluhan rumah masih tergenang dengan sisa lumpur akibat banjir tersebut,” bebernya.

Kata Rivai, berdasarkan data tidak ada laporan korban jiwa dalam bencana yang terjadi di dua kecamatan tersebut.

“Untuk korban jiwa tidak ada dalam peristiwa ini. Memang ada beberapa yang di evakuasi oleh oleh TNI/Polri, PMI dan lembaga lainya yang terlibat semalam”, tuturnya.

Rivai mengatakan, BPBD diberi waktu 2×24 jam untuk melakukan rapat ini setelah kejadian bencana.

FOTO : Rapat koordinasi yang mengeluarkan rekomendasi tanggap darurat (KS/Kiki)

“Kami hanya diberi waktu 2×24 jam untuk melakukan asesmen, sampai sebentar malam tim akan melakukan analisah dan mengumpulkan data-data,” ucapnya.

Ia menambahkan, data-data tersebut merupakan dasar untuk memberikan bantuan pada korban banjir dan perbaikan infrastruktur yang terdampak.

banner 336x280

Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.