NASIONAL, kabarSAURUSonline.com – Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengingatkan, capaian program vaksinasi Covid-19 di Indonesia belum cukup tinggi untuk ‘bebas’ dari pandemi, terutama bagi warga Lanjut Usia (Lansia).
“Saya setuju kebijakan ini. Namun harus dengan monitoring. Enggak bisa langsung tiru negara lain. Notabene vaksinasi diatas 60 tahun masih rendah, belum 70 persen,” kata Zubairi melalui cuitan di akun twitter pribadinya @ProfesorZubairi, Selasa (8/3), dikutip CNNIndonesia.com.
Seperti diketahui, pemerintah tidak lagi mensyaratkan tes PCR maupun rapid test antigen bagi pelaku perjalanan domestik baik jalur darat, laut, maupun udara.
Pemerintah telah memutuskan untuk menghapus syarat pemeriksaan Covid-19 seperti tes PCR dan rapid bagi pelaku perjalanan dalam negeri.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kebijakan itu hanya berlaku bagi mereka yang sudah menerima suntikan dosis vaksin Covid-19 lengkap atau dua dosis dan booster.
Zubairi kemudian meminta, agar baik pemerintah dan warga tidak lengah dalam tugasnya masing-masing. Pemerintah memperbanyak upaya surveilans, program vaksinasi Covid-19, dan juga mengatur pembatasan kegiatan masyarakat.
Sementara masyarakat diminta tetap patuh dan disiplin pada penerapan protokol kesehatan 5M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.
Apabila kondisi perkembangan Covid-19 di Indonesia menunjukkan perbaikan maka tak mustahil menurutnya Indonesia masuk masa endemi.
“Jika dalam dua minggu aman, kasus menurun, dan enggak ada klaster baru yang besar, kenapa tidak kita masuk ke endemi,” ujar Zubairi.
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.