NASIONAL, kabarSAURUSonline.com – Menteri Keuangan, Sri Mulyani membeberkan, dana yang mengendap di daerah masih tinggi, yakni Rp113,38 triliun per Desember 2021, sebagaimana dilansir CNN Indonesia.
Sri Mulyani mengungkapkan, saldo dana pemerintah daerah pada bulan Desember lalu, masih menjadi yang tertinggi pada tiga tahun terakhir.
Ani, sapaan akrabnya, merinci bahwa pada Desember 2019, endapan dana di pemerintah daerah sebesar Rp101,52 triliun.
Angka itu turun sedikit pada 2020 menjadi Rp93,96 triliun. Namun, kemudian melonjak menjadi Rp113,38 triliun pada 2021.
Ani menyayangkan masalah tersebut, karena pemerintah pusat sudah berusaha tak memangkas transfer dana ke daerah secara besar-besaran agar mereka bisa optimal meredam dampak tekanan ekonomi akibat Covid-19.
“Ini yang saya selalu katakan. Kalau pusat ingin dengan shock besar melakukan counter cyclical ngegas, daerah yang memegang peranan hampir 1/3 dari belanja kita bisa bahkan tidak hanya mengakselerasi atau mempercepat counter cyclical tapi meredam dampak ekonomi,” tuturnya.
Masih sumber yang sama, dikatakan, pernyataan serupa sudah beberapa kali disampaikan Bendahara Keuangan dan Presiden Joko Widodo sebagai peringatan kepada kepala daerah.
Hal ini agar mempercepat belanja pemerintah daerah guna menopang konsumsi masyarakat. Sayangnya, hingga tahun berakhir belum tampak perbaikan berarti.
Ani berharap kondisi tersebut dapat membaik ke depannya lewat implementasi Undang-Undang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (RUU HKPD) yang diteken Presiden Jokowi 5 Januari lalu.
Melansir dari https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220119133310-532-748571/dana-daerah-rp113-t-mengendap-di-bank-per-31-desember-2021
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.