Pembangunan Bendungan Randugunting Capai 85,7 Persen

Bendungan Randugunting
Bedunga Randugunting, (Sumber Foto : Website Resmi Kementerian PUPR)
banner 468x60

JAKARTA, kabarSAURUSonline.com Pembangunan Bendungan Randugunting yang berada di Desa Kalinanana Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Jawa Tengah saat ini sudah mencapai 85,7 persen.

Salah satu tujuan pembangunan bendungan tersebut yakni mewujudkan ketahanan pangan pada daerah tersebut.

Bacaan Lainnya
banner 336x280

Sehingga areal pertanian di wilayah kering pada Kabupaten Blora dan Rembang, bisa teraliri dengan irigasi premium yang bersumber dari dari bendungan tersebut.

Melansir dari https://www.pu.go.id/ Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan Bendungan Randugunting merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) di bidang Sumber Saya Air dalam mendukung ketersediaan air dan ketahanan pangan di Provinsi Jawa Tengah. 

Pembangunan bendungan yang telah dibangun sejak tahun 2018 ini, masa kontraknya akan berakhir November 2021.  Hingga 21 Oktober 2021 saat ini, sudah mencapai 85,7 persen, dengan target pada November 2022 konstruksi sudah di atas 95 persen.

“Meskipun sesuai kontrak masih sampai November 2022, kami terus mempercepat penyelesaian, sehingga ditargetkan pada November 2021 ketika konstruksi sudah di atas 95% siap impounding. Diharapkan nanti Maret 2022 tinggi permukaan air sudah memenuhi kapasitas bendungan,” tutur Kepala SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Pemali Juana I Gusti Ngurah Carya Andi Baskara.

Bendungan Randugunting memiliki luas genangan 187,19 hektare dengan kapasitas tampung 14,42 juta m3, untuk mengairi lahan pertanian di Kabupaten Blora dan Rembang melalui Daerah Irigasi (DI) Kedungsapen seluas 630 hektare dengan pola tanam padi-padi-palawija. 

Bendungan multifungsi ini juga dimanfaatkan untuk pengendalian banjir saat musim hujan dengan menahan laju air Sungai Banyuasin sebesar 81,42 m3 per detik. 

Pelaksana pembangunan Bendungan Randugunting tersebut, dikerjakan oleh PT Wijaya Karya – PT Andesmont Sakti (KSO) dengan biaya APBN 2018-2022 senilai Rp858miliar.

Dalam pembangunan tersebut menggunakan skema Padat Karya Tunai (PKT), yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan. Skema tersebut bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran dampak dari Pandemi COVID-19

Sumber : https://www.pu.go.id/berita/mulai-diairi-november-2021-bendungan-randugunting-akan-pasok-irigasi-lahan-kering-di-blora-dan-rembang-untuk-wujudkan-ketahanan-pangan

banner 336x280

Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.