Parigi moutong, kabarSAURUSonline.com – Warga etnis Jawa yang saat ini telah menjadi masyarakat Desa Sausu Trans, Kabupaten Parigi Moutong, baru – baru ini, menggelar ritual ruwat untuk melawan Covid-19 yang dianggap serupa bala.
Ruwat adalah sebuah tradisi upacara adat yang sejak dulu hingga sekarang masih dilestarikan dan dimanfaatkan oleh masyarakat jawa.
Meruwat berasal dari kata ruwat dalam bahasa jawa, yang memiliki arti membuang sial. Ruwet juga dapat dikatakan menyelamatkan orang dari gangguan tertentu yang pada umumnya juga dikenal sebagai tradisi tolak bala.
Jumat (13/8) kemarin. Warga Desa Sausu Trans, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong. menggelar ruwat yang mengangkat tema ‘Lawan Covid-19 dengan Mempertahankan Khasanah Lokal dan Melestarikan Budaya Adi Luhur’.
Ritual tersebut dilakukan oleh warga Desa Sausu Trans untuk menolak bala (membuang sial) dampak dari pandemi virus corona, yang sudah ‘menelan’ banyak korban hingga berujung pada kematian.
Pelaksanaan ritual tersebut juga dihadiri warga yang bukan suku Jawa, sebagai bentuk toleransi dan sikap kekeluargaan. Salah satunya yang turut hadir anggota legislatif kader Partai Nasdem, Ummy Kalsum.
Politisi perempuan yang mewakili daerah pemilihan (Dapil) V meliputi Kecamatan Torue, Balinggi, Sausu tersebut, tergolong anleg yang merakyat.
Ummy Kalsum, hadir untuk mengapresiasi upaya pelestarian budaya masyarakat Jawa di Kabupaten Parigi Moutong dan berharap tujuan dilaksanakanya ruwatan bisa tercapai.
“Ruwatan ini adalah doa bersama, supaya Desa Sausu Trans jauh dari bala atau petaka. Apalagi virus ini semakin menyebar dan memakan korban. Ruwatan ini juga adalah bentuk penolakan bala sekaligus pembersihan desa,” ujar ummy kepada wartawan Kabarsaurusonline.com.
Sementara itu, Kepala Desa Sausu Trans Amzal Syamsu mengatakan, kegiatan tersebut digelar dengan tetap menerapan protokol kesehatan yang ketat.
Kegiatan ini juga katanya, melibatkan beberapa organisasi pemuda dan masyarakat di Kecamatan Sausu.
Ritual Ruwat Warga Sausu Trans Diharap Mendatangkan Kebaikkan Bagi Parigi Moutong
“Jadi kegiatan ini bertujuan untuk doa bersama, menggunakan budaya jawa tujuanya untuk membersihkan desa dari bencana virus (corona) ini. Agar masyarakat juga terhindar dari wabah yang sekarang ini semakin menyebar,” jelasnya.
Pihaknya berharap agar ritual ini mendatangkan kebaikan terutama agar terhindar dari wabah yang mematikan, virus corona.
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.