Penanganan Stunting Parigi Moutong, Kasus Terbanyak di Moutong

ilustrasi Penanganan Stunting Sumber website Dinas Kesehatan Kota Pekalongan
Ilustrasi Penanganan Stunting, (Sumber Foto : website Dinas Kesehatan Kota Pekalongan)
banner 468x60

Parigi Moutong, kabarSAURUSonline.com Dari Sembilan kecamatan yang menjadi Lokasi Khusus (lokus) penanganan stunting di Kabupaten Parigi Moutong tahun 2021. Kecamatan Moutong, merupakan wilayah yang terbanyak kasus stunting dan menjadi prioritas dalam program ini.      

Setelah melaksanakan rembuk stunting pada Kamis 01 April 2021 kemarin. Sekretariat gugus penanganan stunting, Bidang Sosial Budaya, Badan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bappelitbangda) Parigi Moutong. Kemudian, merilis data locus stunting Parigi Moutong.

Bacaan Lainnya
banner 336x280

Berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang terbit tahun 2021 ini. Dari Sembilan Kecamatan yang menjadi locus stunting di Kabupaten Parigi Moutong. Kecamatan Moutong, merupakan wilayah yang terbanyak kasus stunting.

Hal tersebut tertuang dalam lampiran Keputusan Bupati Parigi Moutong Nomor 050. 45 / 716 / Bappelitbangda. Tentang, Desa Prioritas Percepatan Penanganan Stunting di Kabupaten Parigi Moutong.

Pada lampiran itu, terungkap ada sebanyak 36 desa pada sembilan kecamatan yang menjadi lokus penanganan stunting di Kabupaten Parigi Moutong tahun 2021.

“Tahun 2021 sesuai dengan SK yang sudah terbit itu ada 36 desa pada sembilan Kecamatan di Parigi Moutong,” ujar Sahid Badja. Kepala Bidang Sosial Budaya Bappelitbangda Parigi Moutong, Selasa (18/05).

Kepada Redaksi kabarSAURUS yang menyambangi ruang kerjanya. Sahid Badja  mengatakan, selain Kecamatan Moutong, pada lampiran itu juga menunjukan Kecamatan Siniu masuk pada daerah terbanyak stunting. 

“Rincianya, pada Kecamatan Moutong ada sebanyak sepuluh desa dan Kecamatan Siniu terdapat tujuh desa,” ungkapnya.

Kecamatan Moutong yang menjadi locus stunting, kata Sahid Badja, yaitu Desa Gio Induk, Pandelalap, Moutong Timur, Pande, Labuan, Tuladenggi Pantai.

Kemudian lanjutnya, Desa Boloung Olonggata, Mbelang-Mbelang, Gio Barat dan Desa Moutong Utara.

“Sementara, untuk Kecamatan Siniu yaitu, Desa Uevolo, Toraranga, Silanga Barat, Siniu Sayogindano, Siniu, Marantale dan desa Tandaigi,” sebutnya.

Ia menuturkan, sedangkan untuk daerah lainnya yaitu, Kecamatan Sausu sebanyak Empat desa, Kecamatan Tinombo Selatan sebanyak Tiga desa.

Lebih lanjut, Sahid mengungkapkan, wilayah Kecamatan Taopa terdapat lima desa, Kecamatan Mepanga terdapat Empat desa. Kemudian,  Kecamatan Tinombo Satu desa, Kecamatan Tomini Satu desa dan Kecamatan Parigi Tengah Satu desa.

Berdasarkan Analisis Situasi Penanganan Stunting, Angka Kemiskinan Mendominasi Peneyebab Masih Tingginya Stunting di Parigi Moutong

Ia menjelaskan, sejumlah daerah ini sebelumnya masuk pada tahap analisis situasi. Hasil analisis itu menunjukan, angka kemiskinan mendominasi sebab dari tingginya angka stunting di Kabupaten Parigi Moutong.

“Ketidakmampuan dalam memenuhi asupan gizi terhadap anak seperti makanan yang berprotein dan kalsium, yang menjadi penyebab utama terjadinya stunting,” jelasnya.

Menurut Sahid, langkah awal yang diambil pihaknya, adalah berkoordinasi dengan OPD yang masuk pada penanggulangan stunting, sesuai dengan program yang telah tersusun bersama.

“Seperti melakukan sosialisasi, pemenuhan asupan gizi untuk ibu dan anak, jambanisasi dan sanitasi. Pelaksanaannya itu berdasarkan RK penangananya,” terangnya.

Ia menambahkan, penganggaran penanganan stunting Parigi Moutong 2021 yakni melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sekitar Rp9 Miliar.

“Ditambah dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang tersebar disetiap OPD penanganan stunting. Kalau Dana DAK itu, saya tidak mengetahui pasti berapa, karena tidak berupa uang semua,” tutupnya.  

banner 336x280

Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.