Kabupaten Parigi Moutong, kabarsaurusonline.com – Saat ini, BPBD masih menunggu usulan dari Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (DPUPRP) kabupaten Parigi Moutong, selaku OPD teknis yang bertugas melakukan kajian dampak bencana yang membuat sejumlah infrastruktur yang rusak akibat bencana.
Bencana banjir yang melanda 3 wilayah berbeda yaitu, Kecamatan Torue, Kecamatan Parigi Selatan dan Kecamatan Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong pekan kemarin, membuat sejumlah infrastruktur diwilayah tersebut mengalami kerusakan.
Selaku OPD teknis, DPUPRP Kabupaten Parigi Moutong, mendapat tugas untuk melakukan kajian dampak kerusakan beserta usulan rencana tindakan yang akan dilakukan.
Terkait hal ini, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD kabupaten Parigi Moutong, Idran, mengaku, saat ini pihaknya masih menunggu hasil kajian serta usulan dari dinas terkait yang mendapat tugas untuk melakukan kajian terhadap kerusakan sejumlah infrastruktur fasilitas umum yang rusak akibat bencana banjir pada 3 Kecamatan tersebut.
“Kami masih menunggu hasil kajian dan usulan dari Dinas PU melalui bidang teknisnya,” ujar Idran, saat dikonfirmasi melalui telepon seluler via WhatsApp, Jumat (29/06/2024).
Selain itu kata ia, saat ini pihaknya juga masih terus berupaya melakukan pendataan terhadap masyarakat terdampak pada 3 Kecamatan tersebut.
Pasalnya, kata ia, berdasarkan informasi data sementara yang berhasil dihimpun pihaknya, terjadi pergerakan data terkait masyarakat terdampak bencana di wilayah Kecamatan Toribulu.
Ditambah lagi, lanjutnlagi hasil kaji dan usulan terkait jumlah infrastruktur terdampak bencana yang belum diterima pihaknya, membuat BPBD Parigi Moutong belum berani bersikap untuk mengunci data yang sudah diperoleh.
“Kami sudah membagi tim dengan melibatkan sejumlah stakeholder terkait seperti Tagana dan Dinsos, PMI, Damkar, TNI dan Polri, hingga Sat Pol PP, beserta dengan wilayah intervensinya,” terang Idran.
Selain itu, Iidran juga mengungkapkan, berdasarkan data sementara yang berhasil dihimpun sejumlah stakeholder tersebut, tercatat ada sebanyak 21 rumah warga di Desa sibalago yang dinyatakan hilang.
Sedangkan, jumlah rumah yang dinyatakan mengalami rusak berat di desa tersebut, tercatat sebanyak 103 unit.
“Lagi-lagi, data ini masih bersifat sementara, menunggu hingga semua kegiatan pendataan dianggap selesai, baru kemudian kita rapatkan bersama untuk mengunci data yang diperoleh dan dilaporkan kepada pimpinan,” terangnya.
Menurutnya, berdasarkan pada laporan data serta usulan dari sejumlah stakeholder yang mendapat tugas tersebut, untuk dijadikan rujukan bagi BPBD untuk mengajukan penggunaan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT), yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Parigi Moutong, tahun 2024.
Idran menambahkan, meski terdapat 4 desa yang dianggap menjadi wilayah terparah terdampak bencana pada 3 kecamatan berbeda dipekan kemarin, namun terdapat beberapa desa lain yang juga masih jadi bagian dari Tiga Kecamatan tersebut yang mendapat perhatian BPBD Parigi Moutong, seperti, Desa Astina di Kecamatan Torue, Desa Nambaru Kecamatan Parigi Selatan, Desa Toribulu dan Desa Singura yang keduanya merupakan wilayah Kecamatan Toribulu.
“Seperti tanggul yang jebol Desa Torue, irigasi yang patah di Desa Astina, Desa Nambaru yang berdampak ke perkebunan warga, begitu juga di Desa Tanalanto. Kemudian, kondisi infrastruktur jalan di Desa Sienjo serta kondisi jembatan yang putus di Desa Singura. Hal ini sudah kami sampaikan kepada DPUPR, melalui bidang Bina Marga dan SDA. Sampai saat ini, kita masih menunggu hasil dan usulan dari mereka,” pungkasnya.
BACA : https://kabarsaurusonline.com/2024/06/29/dapur-umum-pmi-di-desa-sienjo-layani-320-jiwa/?amp
KUNJUNGI : https://zentainovasi.id/2024/06/25/tim-relawan-ahmad-ali-turunkan-alat-berat-di-lokasi-banjir/
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.