Gobel Ajak ‘Start-Up’ Milenial dan UMKM Ramaikan Bisnis di Gorontalo

Gobel Ajak ‘Start-Up’ Milenial dan UMKM Ramaikan Bisnis di Gorontalo
FOTO : Website DPR
banner 468x60

NASIONAL, kabarSAURUSonline.com – Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmad Gobel, sedang merevitalisasi Danau Perintis di Bone Bolango dan berinvestasi di Pelabuhan Anggrek serta Kawasan Ekonomi Khusus Pangan Halal di Gorontalo Utara.

Ia juga bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk menyediakan gerobak dan bantuan permodalan untuk UMKM dan start up milenial.

Bacaan Lainnya
banner 336x280

“Silakan manfaatkan. Nanti ada booth khusus untuk milenial. Saya mengajak start-up milenial dan UMKM untuk bergabung di lokasi Danau Perintis,” imbuhnya, dalam keterangan tertulis kepada Parlementaria, Senin (17/4) melansir dpr.go.id.

Jika sudah jadi kata ia, kawasan Danau Perintis akan menjadi destinasi wisata baru, yang diperkirakan akan mengundang wisatawan dari daerah lain.

Saat ini, Gobel telah dan sedang terus membangun ekonomi di Gorontalo melalui berbagai program seperti, membuat demplot pertanian padi, jagung, dan singkong dengan pupuk organik maupun pupuk nonsubsidi.

Selain itu, ia juga membangun sejumlah destinasi wisata baru, diantaranya pemberian lampu di Menara Pakaya dan koridor di Pantai Tamendao, untuk menumbuhkan usaha UMKM dan kafe-kafe.

Gobel mengatakan, ada empat jenis ekonomi berbasis budaya yang akan memiliki daya tahan yang baik dalam menghadapi gelombang ekonomi.

Pertama, ekonomi yang berbahan baku tekstil, seperti batik, tenun, sulam, dan songket. Kedua, ekonomi yang berbahan baku logam serta kayu dan sejenisnya seperti mebel, ukiran, rotan, dan sebagainya. Ketiga, ekonomi kuliner. Keempat, ekonomi herbal.

Menurutnya, ekonomi berbasis budaya sangat strategis bagi Indonesia. Ada beberapa faktor penyebabnya. Pertama, umumnya berskala UMKM. Kedua, berada di desa-desa. Ketiga, menyerap tenaga kerja yang sangat besar. Keempat, bahan bakunya lokal dan melimpah. Kelima, ini yang utama, yaitu memiliki nilai budaya.

“Nilai ekonominya tidak ditentukan oleh bahan bakunya tapi oleh ceritanya. Misalnya, batik atau kain karawo, itu kan ada ceritanya. Ada sejarahnya. Ada filosofinya. Itu yang menjadi bernilai dan menjadi abadi,” jelasnya.

Kepada para milenial ia menekankan, agar jangan berfokus pada kendala dan khawatir pada resesi.

“Tapi lihat peluangnya. Di setiap keadaan pasti selalu muncul peluang. Selain itu juga jangan menunggu ada bimbingan, tapi selalu ikuti prosesnya. Proses berbisnis itu yang akan menjadi guru terbaik. Jangan lupa, jangan ingin cepat kaya. Keuntungan jangan dikonsumsi terlalu banyak, cukup 30 persen saja. Sisanya ditabung dan diinvestasikan lagi,” ungkapnya.

Gobel berpesan kepada para pelaku UMKM dan milenial agar membangun kemandirian dan tidak tergantung pada bantuan.

“Ini yang akan bikin kuat dan tahan menghadapi resesi. Jadi, miliki komitmen yang kuat. Ini yang paling penting,” tandasnya.

Melansir dari https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/44230/t/Gobel+Ajak+Milenial+Pelaku+Usaha+%E2%80%98Start-Up%E2%80%99+Ramaikan+Bisnis+di+Gorontalo

banner 336x280

Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.