Vaksin Monkeypox MVA-BN Sudah Melalui Uji Klinis

Vaksin Monkeypox MVA-BN Sudah Melalui Uji Klinis
FOTO : ISTIMEWA (Asumsi.co)
banner 468x60

 NASIONAL, kabarSAURUSonline.com – Ketua Satgas Monkeypox PB IDI, dr. Hanny Nilasari, SpKK (K) mengatakan vaksin Modified Vaccinia Ankaria-Bavarian Nodic (MVA-BN) generasi ketiga sudah melalui uji klinis dan sudah lama digunakan dan aman.

“Vaksinasi tidak menghilangkan 100 persen infeksi, tapi meminimalkan risiko terjadinya komplikasi,” ujarnya, dalam Zoom meeting, Rabu (21/09) lalu, melansir idntimes.com.

Bacaan Lainnya
banner 336x280

Dokter Hanny mengatakan, vaksin yang dipesan sudah melalui uji klinis, bisa langsung didistribusikan ke orang-orang yang masuk prioritas. 

“Di negara endemis, vaksin ini sudah lama digunakan dan aman untuk populasi risiko tinggi, seperti anak-anak, perempuan hamil, kondisi imunosupresi, dan pasien HIV,” ungkapnya.

Menurutnya, vaksin sebaiknya didesentralisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang ditunjuk dengan alur permintaan sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI.

“Vaksin ini diprioritaskan untuk tenaga kesehatan dan orang yang memiliki riwayat kontak dengan pasien yang terkonfirmasi cacar monyet,” terangnya.

Dokter Hanny menambahkan, ada 22 orang di seluruh dunia yang meninggal karena cacar monyet yang manifestasinya berat. 

Seluruh pasien adalah immunocompromised dan mengalami komplikasi yang menyerang susunan saraf pusat.

Sebagai informasi, pada tanggal 23 Juli 2022, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan wabah cacar monyet atau monkeypox sebagai darurat kesehatan masyarakat global. 

Berdasarkan data per 19 September 2022, terdapat 62.406 kasus cacar monyet yang terkonfirmasi di seluruh dunia, sekitar 104 negara telah melaporkan kasus cacar monyet, termasuk Indonesia.

Hanya ada satu kasus cacar monyet di Indonesia sejauh ini, yang dialami oleh laki-laki berusia 27 tahun dan memiliki riwayat bepergian ke luar negeri. Ia terkonfirmasi cacar monyet pada 19 Agustus 2022 dan dinyatakan sembuh pada 28 Agustus 2022.

Menurutnya, sebagian besar kasus cacar monyet di dunia sekarang disebabkan oleh Monkeypox Clade II. 

“Tipe ini memiliki manifestasi klinis yang lebih ringan serta transmisi antar manusia dan mortalitas yang lebih rendah. Manifestasi klinis ini berbeda dengan Monkeypox Clade I yang sebelumnya menyebabkan endemi di Afrika,” ungkapnya.\

Melansir dari https://www.idntimes.com/health/medical/amp/nena-zakiah-1/vaksin-mva-bn-satgas-monkeypox-pb-idi?page=all#page-2

banner 336x280

Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.