Indonesia Didorong Jadi Lumbung Pangan Dunia

Indonesia Didorong Jadi Lumbung Pangan Dunia
FOTO : KS
banner 468x60

NASIONAL, kabarSAURUSonline.com – Lembaga penelitian dibentuk untuk mendorong Indonesia menjadi lumbung pangan dunia melalui studi pertanian, sebagaimana dilansir dari Kompas.com.

Diketahui, lembaga penelitian itu adalah Yanmar Agricultural Research Institute-IPB (YARI-IPB) dibentuk oleh para peneliti di Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerja sama dengan Yanmar Co., Ltd.

Bacaan Lainnya
banner 336x280

Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/1/2022), Direktur YARI-IPB, Dr Ir Desrial, M.Eng mengatakan, hal itu dilakukan untuk mengkaji berbagai komoditas pertanian strategis di Indonesia.

 “Kami memilih komoditas tersebut karena sejalan dengan tujuan Kementerian Pertanian Republik Indonesia dalam mencapai Lumbung Pangan Dunia pada tahun 2045 untuk beras, bawang merah, cabai, jagung, gula, kedelai, daging sapi, dan bawang putih,” tuturnya.

 Desrial menjelaskan bahwa tim peneliti melakukan survei dan wawancara dengan para pihak yang terlibat di beberapa sentra produksi pertanian.

Mereka pun bekerja sama dengan sejumlah pakar dari berbagai disiplin ilmu guna memberikan perspektif yang menyeluruh, agar melengkapi data dari hasil penelitian.

Desrial menambahkan, kajian dalam studi atau penelitian pertanian ini diharapkan dapat menggali, serta memahami situasi pertanian Indonesia dari segi teknik, agronomi, sosial maupun ekonomi.

Melalui berbagai pendekatan dalam meneliti situasi yang terjadi di lapangan, tim peneliti akhirnya merumuskan kemungkinan solusi terbaik yang dapat diterapkan di dalam masyarakat.

Di samping itu, penelitian yang dilakukan di lapangan telah mendalami metode pertanian yang optimal untuk meningkatkan kinerja mesin yang ada agar sesuai dengan kondisi lokal.

Masih dengan sumber yang sama, Wakil Direktur YARI-IPB, Hiroaki Muraoka menjelaskan, dalam tujuh tahun terakhir pihaknya sudah melakukan beberapa penelitian secara langsung diantaranya kajian untuk menentukan metode budidaya padi, serta penggunaan mesin yang optimal.

“Kami juga telah melakukan pengujian lapang untuk mesin pemanen hijauan pakan ternak,” kata Hiroaki Muraoka.

Dia mengatakan bahwa dalam riset penentuan metode budidaya tanam padi yang optimal, tim menguji dua metode budidaya pertanian berdasarkan jarak tanam yang umum digunakan oleh petani Indonesia, yaitu jarak tanam persegi (tegel) dan jarak tanam Jajar Legowo.

Selain itu, YARI-IPB juga melakukan uji coba tanam manual dan tanam mekanis menggunakan mesin tanam padi (transplanter) Yanmar AP4 agar mendapatkan perbandingan hasil panen dari beberapa metode tersebut.

Kemudian, mereka mendapatkan database hasil panen padi berdasarkan jarak tanam dan metode tanam, serta kelayakan ekonominya.

Para peneliti memberikan memodifikasi mesin penanam padi lalu meningkatkan kinerjanya untuk digunakan petani.

Hasil pengujian pada lahan sawah seluas lima Ha di Karawang, Provinsi Jawa Barat menunjukkan bahwa mesin ini dapat beroperasi dengan baik.

Di samping meneliti perkembangan pertanian di Indonesia, lembaga ini juga memberikan kesempatan magang bagi mahasiswa IPB di Yanmar, Jepang selama satu bulan.

Melalui program tersebut diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan pengetahuan dan pengalaman saat lulus dari IPB.

Di sisi lain Desrial menuturkan, dalam rangka pengembangan pengetahuan pertanian maka dibutuhkan kolaborasi antar lembaga terkait.

“Kami perlu melakukan kolaborasi dengan berbagai asosiasi terkait melalui penyelenggaraan seminar atau konferensi hasil-hasil penelitian dalam rangka pembelajaran dan pengembangan penelitian (pertanian) lebih lanjut,” ungkap Desrial.

banner 336x280

Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.