Parigi Moutong, kabarSAURUSonline.com – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Parigi Moutong lewat Bidang Pemberdayaan Desa, tahun ini akan menggelar lomba Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Demikian kata Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Desa, Rony A. Tombolotutu, saat redaksi kabarSAURUS menyambangi ruangannya belum lama ini.
Ia mengatakan, lomba ini sebagai bentuk motivasi kepada pemerintah desa juga pengurus BUMDes agar lebih bersemangat mengembangkan BUMDes masing-masing.
“Jadi insha’Allah tahun ini kita akan melaksanakan lomba penilaian BUMDes terbaik di semua desa yang memiliki BUMDes di Kabupaten Parigi Moutong,” tutur Rony.
Rony menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan bonus dengan total hadiah Rp20 juta untuk pemenang atau yang terbaik urutan pertama sampai ketiga.
“Sudah ada kami siapkan bonus bagi pemenangnya kurang lebih Rp20 jutaan. Penilaianya nanti juara satu sampai dengan juara tiga,” terangnya.
Ia menyebutkan, pihaknya berencana membagi bonus Rp20 juta tersebut senilai Rp 10 juta untuk pemenang pertama, untuk pemenang kedua Rp7 juta dan untuk pemenang ketiga itu akan menerima hadiah Rp 3 juta.
Lanjut Ia, pedoman penilaian untuk pemenang lomba BUMDes sementara disusun, yang pasti salah satunya BUMDes tersebut sudah bisa berkontribusi untuk desa. Artinya BUMDes itu sudah memiliki penghasilan tetap, sehingga bisa membiayai operasional sendiri dan ikut menyumbang PADes.
“Tetapi tidak juga hanya untuk tahun ini, barangkali ada yang sudah menyerahkan PADes ke desa dalam dua tahun terakhir itu lebih bagus. Dan juga harus diketahui jenis usahanya seperti apa serta dengan pengurusnya bagaimana,” bebernya.
Rony mengungkapkan, berdasarkan hasil evaluasi pada tahun 2021 ini, banyak desa yang tidak lagi menganggarkan penyertaan modal untuk pengelolaan BUMDes. Hal ini disebabkan, Dana Desa (DD) difokuskan untuk penanganan COVID-19.
“Tahun ini saya liat anggaran untuk BUMDes itu mereka cancel dialihkan untuk BLT desa. Tetapi DD tahun ini bukan hanya BLT saja, mereka programkan juga pembangunan sarana dan prasarana,” ujarnya.
Kata Rony, padahal Pemerintah Desa perlu mempertimbangkan penyertaan modal BUMDes ketimbang program fisik atau pembangunan sarana prasarana. Sebab kata Ia, BUMDes jika dikelolah dengan baik bisa turut serta dalam upaya pemulihan ekonomi desa selama pandemi ini.
“Padahal ketika BUMDes ada, sarana dan prasarana itu bisa mereka bangun dengan penghasilan dari BUMDes,” tutupnya.
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.