Berikut Sosok yang Disebut-Sebut Pemodal PETI di Parigi Moutong

Berikut Sosok yang Disebut-Sebut Pemodal PETI di Parigi Moutong
Lokasi PETI di Desa Kayuboko
banner 468x60
banner 970x250

KABUPATEN PARIGI MOUTONG, kabarSAURUSonline.com – Terdapat Tiga sosok yang kerap disebut-sebut sebagai pemodal pada tiga lokasi berbeda yang terdapat aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Parigi Moutong.  

Maraknya aktivitas PETI di Kabupaten Parigi Moutong menjadi perbincangan yang cukup hangat diberbagai kalangan masyarakat di daerah ini.

Bacaan Lainnya
banner 336x280

Bahkan, seakan sudah menjadi rahasia umum bagi publik Parigi Moutong, jika para aktor ‘Bos’ PETI dibeberapa wilayah berbeda di daerah ini, terkesan sulit tersentuh hukum.

Berdasarkan informasi lapangan yang berhasil terangkum tim media ini, bos di tiga lokasi PETI diwilayah Kabupaten Parigi Moutong tersebut yaitu, wilayah Kecamatan Moutong ada sosok Nawier, Desa Sipayo Kecamatan Sidoan ada sosok yang dikenal dengan nama Chandra, dan di Desa Kayuboko Kecamatan Parigi Barat, ada nama Erik.

Mirisnya, ketiga sosok bos maling Sumber Daya Alam (SDA), pada tiga lokasi berbeda di Parigi Moutong ini, seakan masih sulit dalam cengkeraman hukum, bahkan terkesan mendapat pembiaran dari sejumlah pihak yang berwenang didaerah ini.

Diketahui, lahan PETI di Desa Kayuboko, diperkirakan seluas 300 Hektar, sementara Sipayo diperkirakan luasan lahannya dua ratus Hektar dan Moutong diperkirakan kurang lebih juga mencapai ratusan hektar.

Sementara itu, beberapa waktu lalu Polda Sulteng sudah menyisir beberapa titik Lokasi PETI di Parigi Moutong. Namun anehnya, tiba-tiba aktivitas pertambangan langsung sunyi, sehingga dicurigai sidak itu bocor ke pengelola PETI.

Berkaitan dengan PETI Sipayo Kepala Desa Nurdin yang dikonfirmasi Senin, 25 Agustus 2025 mengaku tidak bisa berbuat apapun terhadap aktivitas PETI tersebut.

Menurutnya, sebelumnya pernah sekali dirinya melaporkan ke Gakumdu berkaitan aktivitas PETI, sempat ditangkap namun anehnya setelah penangkapan malah lebih banyak lagi alat berat yang beraktivitas.

“Sudah pernah saya laporkan ke Gakumdu pak, sempat ada ditangkap namun setelah itu beraktivitas lagi PETI nya bahkan lebih banyak alat berat yang naik,” ungkapnya.

Berkaitan dengan dugaan keterlibatannya secara langsung pada aktivitas PETI, Nurdin membantahnya dengan keras.

Ia mengaku tidak terlibat, menurutnya justeru ia secara tegas menolak keberadaan PETI di wilayah administratif desanya.

“Alat-alat berat itu tiba-tiba sudah diatas, menurut info masuk melalui desa Malanggo pesisir. Tidak melintas melalui desa kami,” bantahnya.

Berkaitan dengan salah satu pengelola tambang bernama Chandra ia membenarkan ada nama tersebut dan tinggal di kediaman kerabatnya sendiri.

Namun berkaitan dengan keterlibatannya dalam hal PETI yang dikelola Chandra, ia mengatakan isu tersebut tidak benar.

“Hanya Chandra pak yang akan ditulis di Sipayo? Karena ada nama lain selain itu, Seperti Rusli asal Tinombo Selatan, Syaiful, Dina, Pai dan beberapa nama lainnya,” terangnya.

Sementara itu Kapolres Parigi Moutong yang dikonfirmasi berkaitan keberadaan nama dan tiga titik PETI tersebut Senin, 25 Agustus 2025 belum memberikan tanggapannya terhadap konfirmasi yang dilayangkan media ini.

Untuk diketahui beberapa bulan sebelumnya kapolda Sulteng telah memberikan janjinya untuk menindak PETI yang berada di Kabupaten Parigi moutong.

Sayangnya, hingga saat ini janji tersebut belum terealisasi.

BACA JUGA : https://kabarsaurusonline.com/2025/05/06/giat-peti-warisan-pekerjaan-rumah-kapolres-parigi-moutong/

KUNJUNGI JUGA : https://zonasulawesi.id/kembali-beroperasi-peti-di-bolano-lambunu-buat-warga-khawatir/

banner 336x280

Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

banner 970x250