KABUPATEN PARIGI MOUTONG, kabarSAURUSonline.com – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong menggelar lokakarya untuk membahas analisis situasi stunting pada tahun 2025 mendatang.
Kegiatan ini untuk memperkuat komitmen Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, Kepala Desa, Kepla Puskesmas dan Organisasi masyarakat untuk melakukan percepatan penurunan stunting.
Kepala Bidang Sosial Budaya,Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah (Bapelitbangda),Ince Pina menjelaskan beberapa hal diantaranya Intervensi OPD dalam Percepatan Penurunan Stunting, berbagai indikator penurunan stunting, kebijakan dan program percepatan penurunan stunting, skema sumber pembiayaan untuk konvergensi pencegahan stunting, serta 8 aksi integrasi ditingkat Kabupaten/Kota.
“Lokakarya ini kita buat berdasarkan hasil yang kami kunjungi kemarin yaitu merupakan kegiatan dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting,” jelasnya.
Ia mengatakan, konvergensi tersebut berarti kegiatan yang dilakukan bersama OPD terkait yang secara intervensi, terkoordinir dan terintegrasi.
Lanjutnya, dalam intervensi itu ada 15 OPD terkait yang masing-masing mempunyai program dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Parigi Moutong.
“Didalam 8 aksi itu,terdapat aksi analisis stunting yaitu pada aksi 1,” ucapnya.
Terkait hal itu, untuk percepatan penurunan stunting tahun 2025, Kabupaten Parigi Moutong terdapat 38 desa yang menjadi lokasi khusus (lokus).
Kemudian, terkait dengan target penurunan stunting tersebut, sementara ini Pemda Parigi Moutong manargetkatkan tersisa 30 desa dari 38 desa yang menjadi lokus.
“Stunting ini memang perku perhatian juga dari masyarakat, bukan hanya pemerintah saja, jika hanya dibebankan sepenuhnya kepada pemerintah tanpa ada kesadaran dari masyarakat maka segala progam ini percuma karena ini akan berpeangaruh pada generasi akan datang,” jelasnya.
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.