KABUPATEN PARIGI MOUTONG, kabarSAURUSonline.com- Anggota komisi IV DPRD Kabupaten Parigi Moutong, H. Wardi, mengimbau agar pihak Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Raja Tombolotutu, menggandeng PMI dalam upaya mengatasi keterbatasan stok darah.
Marak ditemukan pasien di RSUD Raja Tombolotutu yang mengalami anemia, dianggap sebuah fenomena oleh Direktur rumah sakit tersebut.
Hal menjadi salah satu alasan pihak RSUD Raja Tombolotutu, kerap merujuk pasiennya ke RSUD Anuntaloko Parigi.
Terkait kondisi ini, RSUD Raja Tombolotutu berniat mengadakan UTD dalam upaya pemenuhan kebutuhan darah di wilayah kerjanya.
Hal ini terungkap dalam rapat terkait pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2025, antara pihak manajemen BLUD RSUD Raja Tombolotutu dengan Komisi IV DPRD Parigi Moutong, diruang Komisi IV tersebut (Senin, 21 Oktober 2024).
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi IV, DPRD Kabupaten Parigi Moutong, H.Wardi, mengimbau agar pihak Manajemen RSUD Raja Tombolotutu, menggandeng kerjasama dengan PMI di daerah ini.
“Saya mengimbau, agar tahun 2025 nanti, pihak RS Raja Tombolotutu termasuk dua rumah sakit lainnya lagi yang ada didaerah ini untuk bisa membangun kemitraan dengan PMI Parigi Moutong,” ujarnya.
Menurut H. Wardi, salah satu upaya mengatasi kelangkaan darah karena minimnya minat masyarakat untuk menjadi pelaku Donor Darah Sukarela (DDS).
Artinya, kata ia, perlu ada kampanye atau edukasi yang intens.
Bukan semata-mata langsung membuat kegiatan donor darah.
“Kurangnya masyarakat peminat donor darah sukarela (DDS) ini juga, besar kemungkinan disebab oleh pengetahuan masyarakat disekitar wilayah kerja RSUD Raja Tombolotutu tentang DDS ini, belum memadai. Disinilah bisa menjadi salah satu indikator kenapa kegiatan DDS yang dilaksanakan pihak RSUD ini, hasilnya tidak maksimal,” ujarnya.
Berkaca dengan pengalaman yang pernah disaksikan, lanjutnya, kegiatan DDS yang dilaksanakan dengan pelibatan ormas dan OKP dapat berjalan maksimal.
Pasalnya, pelaksanaan kegiatannya dikemas dengan baik, sehingga memicu banyak orang yang datang dan terlibat dalam kegiatan DDS itu.
“Makanya, perlu adanya kerjasama dengan organisasi seperti PMI. Biarkan mereka mengelola anggarannya, tapi dengan catatan ada target berapa kantong darah yang harus mereka penuhi dalam 1 tahun anggaran. Saya pikir, hal ini bisa membuat kegiatan DDS berjalan maksimal. Paling minimal, kantong darah yang didapatkan tidak jauh dari yang ditargetkan,” tandasnya.
Ia menambahkan, dengan menggandeng PMI Kabupaten Parigi Moutong yang nantinya akan melibatkan ormas atau OKP yang ada di wilayah Kecamatan Tinombo.
Secara tidak langsung, RSUD Raja Tombolotutu, ikut memberdayakan para generasi muda dan masyarakat umum diwilayah tersebut.
BACA JUGA : https://kabarsaurusonline.com/2024/10/22/komisi-iv-undang-rsud-tombolotutu-bahas-rapbd-2025/?amp=1
KUNJUNGI JUGA : https://zentainovasi.id/2023/11/14/sekda-zulfinasran-ajak-masyarakat-aktif-gunakan-aplikasi-satu-darah-parigi-moutong/
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.