NASIONAL, kabarSAURUSonline.com – Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan, perlu memprioritaskan program untuk peningkatan deteksi dan pencegahan pada HIV/AIDS, TBC, dan Malaria.
”Agenda kita adalah fokus pada optimalisasi pengendalian HIV/AIDS, TBC, dan Malaria,” ujar Wamenkes Dante pada pertemuan dengan anggota Country Coordinating Mechanism (CCM) di Jakarta, Kamis (4/8) Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan, kemenkes.go.id
Kata ia, Indonesia perlu fokus untuk meningkatkan deteksi tuberkulosis. Berdasarkan data Global Fund dan Kementerian Kesehatan, Tahun 2022 tercatat sebanyak 824 ribu kasus TBC. Dari jumlah tersebut baru 286 ribu kasus terdeteksi, sisanya 537 ribu kasus belum terdeteksi.
Deteksi yang rendah juga terjadi pada HIV/AIDS. Tahun ini, dari target 97 ribu kasus terdeteksi, baru 13 ribu (13%) yang ditemukan.
Sementara itu, kasus positif malaria dan annual parasite index (API) cenderung meningkat, terutama di wilayah Indonesia Timur. Dari tahun 2020 ke 2021 kasus positif malaria naik 50 ribu kasus.
Upaya pencapaian target pengendalian HIV/AIDS, TBC, dan Malaria akan dikejar hingga 2024. Untuk HIV/AIDS target cakupannya penemuannya 90%, target pengobatannya 90%. Untuk TBC juga 90% penemuan kasus dan 90% pengobatan.
Sebagai contoh upaya pengendalian TBC telah dirancang program active case finding tuberkulosis pada 1,3 juta kontak erat di 8 provinsi, yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara.
Sementara untuk malaria target jumlah wilayah mencapai API < 1/1.000 penduduk sejumlah 500 kabupaten/kota.
”Ini beberapa hal yang harus kita lakukan dengan secepatnya dalam sisa waktu sampai tahun 2024 ini,” tegas Wamenkes. ”Kami berharap seluruh pihak dapat fokus pada upaya deteksi dan pencegahan agar target nasional dapat tercapai,” tambah Wamenkes Dante.
Diketahui Wamenkes terpilih sebagai Alternate Board Member (ABM) Country Coordinating Mechanism Asia Tenggara periode 1 Juni 2022 – 31 Mei 2024 dan akan berlanjut sebagai Board Member The Global Fund sampai dengan 31 Mei 2026.
CCM sebagai pengelola hibah Global Fund akan fokus pada optimalisasi pengendalian HIV/AIDS, TBC, dan Malaria di Indonesia.
CCM adalah organisasi beranggotakan perwakilan multi-sektor di tingkat nasional, yang bertugas melakukan penyusunan proposal yang dikirimkan kepada Global Fund. CCM juga melaksanakan pengawasan hibah Global Fund di negara penerima.
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.