NASIONAL, kabarSAURUSonline.com – Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menyebut, ada 20 persen penduduk Indonesia yang rawan terinfeksi COVID-19.
“Kurang lebih 20 persen penduduk kita belum memiliki imunitas, entah belum vaksin, entah belum terinfeksi, entah menurun imunitasnya akibat infeksi dan vaksinasi,” ungkapnya, Minggu (17/04) melansir Detik.com
Umumnya, kata ia, yang paling berisiko adalah lansia, komorbid, anak dibawah lima tahun, termasuk bayi baru lahir.
Dicky mengatakan, selalu ada potensi lonjakan kasus karena jutaan orang akan mudik di waktu yang sama. Namun, lonjakan kasus tidak akan separah sebelumnya.
“Karena jumlah orang yang memiliki imunitas jauh lebih besar dibandingkan dua tahun terakhir. Maka artinya, potensi itu mengecil, ditambah lagi, jika ada penguatan dikriteria, diaspek protokol kesehatan, termasuk aspek kesehatan lingkungan,” ujarnya.
Diketahui, sebelumnya pemerintah memberikan syarat bagi para pemudik harus sudah disuntik booster atau dosis ketiga.
“Bukan hanya protokol kesehatan, tapi juga memastikam mereka sudah menambah proteksi, kalau baru dua dosis, tambah dosis tiga, kalau baru satu dosis, tambah dosis dua,” ujarnya.
Untuk diketahui, Jokowi berharap mudik Lebaran 2022 berjalan dengan aman dan lancar. Jokowi menekankan keselamatan masyarakat merupakan prioritas pemerintah.
“Pemerintah, kita semua, tentu sangat menginginkan perjalanan mudik berlangsung lancar dan penuh kegembiraan. Yang terpenting pemerintah selalu meletakkan keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama, baik keselamatan selama perjalanan mudik maupun keselamatan kesehatan,” kata Jokowi dalam pernyataan pers, Kamis (14/04).
Jokowi lantas mewanti-wanti agar tidak ada lonjakan kasus COVID-19 yang tak terkendali setelah Lebaran. Dia ingin masyarakat tetap sehat.
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.