Parigi Moutong, kabarSAURUSonline.com – DPUPRP Kabupaten Parigi Moutong menggelar rapat Suplay Chain Management (SCM) pada bulan Juni kemarin, akibat sejumlah proyek bersumber dari DAK yang mereka tangani, berpotensi lambat diselesaikan rekanan.
Hal itu diungkapkan, Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (DPUPRP) Kabupaten Parigi Moutong, I Wayan Mudana. Saat redaksi kabarSAURUS menyambanginya, Selasa (24/08).
Ia mengatakan, akibat anggaran yang Pemerintah Pusat kucurkan secara bertahap. Rapat tersebut, dalam upaya mencari solusi atas potensi pekerjaan yang akan selesai namun tidak tepat pada waktunya.
Dalam rapat tersebut, pihak DPUPRP Parigi Moutong menggenjot para rekanan agar dapat tetap melaksanakan pekerjaan pada proyek yang bersumber dari DAK 2021.
Pasalnya, kata Mudana, keterlambatan kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK), yang merupakan sumber pendanaan pada beberapa proyek pekerjaan tahun 2021.
Hal itu, lanjut Mudana, membuat pihak pelaksana merasa khawatir dengan sumber dana pada proyek yang akan mereka kerjakan. Padahal, kontrak pekerjaan telah diterima pada bulan Februari.
“Kontrak yang kita lakukan dari Bulan Februari, kita salurkan dananya pada Bulan Mei. Jadi, otomatis mereka ada rasa khawatir. Begitu kita sudah cairkan mereka sudah mulai pekerjaanya,” terangnya.
Kemudian, pengambilan langkah rapat SCM yang DPUPRP Parigi Moutong ambil tersebut. Mengingat kemungkinan keterlambatan pekerjaan akibat faktor kendala non-teknis yang terjadi.
Meski demikian, rapat tersebut juga untuk mengetahui apa saja strategi percepatan yang pihak rekanan atau kontraktor ambil untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
Ia mengungkapkan, ada Empat pekerjaan jalan yang dievaluasi pihaknya yaitu, jalan Gio Tuladenggi, Dusun Satu Kopi, Wanagading dan Balinggi dalam rapat RCM tersebut. Dengan anggaran yang bersumber dari DAK untuk setiap pekerjaan jalan itu, sekitar Rp 6 miliar.
“Kita sudah melakukan rapat SCM untuk mengevaluasi terkait progress pekerjaan yang masih tertinggal. Tetapi, dengan adanya SCM tersebut, Alhamdulillah progressnya sudah bisa mereka kejar. bahkan ada yang sudah sampai 100 persen, ada yang sudah 90 persen dan paling kecil itu 60 persen. Optimis kalau terlambat otomatis kita kenakan denda sesuai dengan ketentuan yang berlaku” ujarnya.
Mudana Memprediksi, Pengerjaan Proyek DPUPRP Parigi Moutong Bersumber Dari DAK, Selesai Pada September 2021
Ia memprediksikan, pekerjaan pada bidangnya akan selesai semua pada awal September 2021. Kecuali, pekerjaan yang bersumber dari APBD yang sampai saat ini belum berjalan.
“Harapan kita pekerjaan ini jangan sampai lambatnya terlalu jauh. Tapi, kalau mereka melewati masa waktunya, otomatis kita akan kenakan denda sesuai dengan aturan yang berlaku,” tandasnya.
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.