SMK 1 Toribulu, Kembali Laksanakan Belajar Mengajar di Sekolah

SMK 1 Toribulu, Kembali Laksanakan Belajar Mengajar di Sekolah
SMK 1 Toribulu, Kembali Laksanakan Belajar Mengajar di Sekolah
banner 468x60

Parigi Moutong, kabarSAURUSonline.com – SMK 1 Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah (Suteng), kembali melaksanakan proses belajar mengajar secara tatap muka. Dalam proses tersebut, sekolah ini tetap mengedepankan  kepatuhan terhadap protokol kesehatan.

Pandemi Covid-19 yang membuat hampir seluruh satuan pendidikan Indonesia mulai Taman Kanak- kanak, hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) atau setaranya seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 Toribulu. Terpaksa harus mengganti proses belajar mengajar dalam kurun waktu 7 bulan kedepan.

Bacaan Lainnya
banner 336x280

Namun, pasca pemerintah Provinsi ‘gencar’ melakukan sosialisasi dan penindakan terkait perubahan pola perilaku di masa New Normal seperti ini, turut membuat saya yang bertugas selaku wartawan kabarSAURUSonline.com, merasa durkhaka jika tidak sama ortunya.

Untuk ‘legowo’, meski telah mulai menjalankan proses belajar mengajar secara tatap muka, salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) unggulan yang ada di Kabupaten Parigi Moutong ini, tetap juga melaksanakan proses belajar mengajar secara daring dan luring.

Hal ini disampaikan Kepala Sekolah SMK 1 Toribulu, Sitti Nursiah, yang ditemui Redaksi kabarSAURUSonline.com. Selasa (27/10) disela kesibukkannya.

Ia mengatakan, sebelum melakukan proses belajar mengajar secara tatap muka, SMK 1 Toribulu telah melakukan segala persiapan terkait syarat untuk melaksanakan kegiatan itu.

Selain sosialisasi kepada komite sekolah dan wali murid, orang tua dan/atau wali murid pun, diminta untuk menandatangani surat kesepakatakan maupun persetujuan tersebut.

“Tentunya, tidak lupa pula kami menyiapkan segala standar berkaitan dengan protokol kesehatan yang dianjurkan Pemerintah,” ujarnya.

Selain itu kata Sitti Nursiah, pihaknya juga membentuk tim gugus tugas dan Tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 lingkup SMK 1 Toribulu.

Ia menjelaskan, gugus tugas Covid-19 lingkup SMK 1 Toribulu itu, terdiri dari seluruh dewan guru hingga tata usaha.

Sedangkan, tim Satgas terdiri dari para siswa yang bertugas untuk memantau para para siswa lainnya.

“Mereka (Satgas) diberikan jadwal secara bergantian melakukan pemantauan. Kemudian, mencatat siswa lainnya yang melanggar protokol kesehatan dan melaporkan kepada tim gugus tugas yang notabene adalah para guru,” jelasnya.

Tidak hanya persoalan protokol kesehatan bagi guru dan siswa dan  kesiapan sekolah terkait pemenuhan standar protokol yang di anjurkan Pemerintahan.

pihaknya juga lanjut Sitti Nursiah,  dituntut untuk melakukan inovasi terhadap metode pembelajaran ditengah Pandemi Covid-19.

Pasalnya, dalam hal belajar tatap muka ini, pihak sekolah hanya diberi kesempatan memulai belajar mengajar pukul 07.30 WITA dan berakhir 11.30 WITA. Selain itu, Kuota siswa dalam satu kelas pun di batasi.

“Rata-rata perkelas 30 org, jadi dalam setiap satu mata pelajaran saat materi kelas, sebagiannya harus diluar dulu. Kecuali pada mata pelajaran yang sifatnya praktek, semua bisa sekaligus ikut. Karena belajarnya bukan didalam ruangan,” tandasnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, SMK 1 Toribulu, Moh Alfahri Hiola, mengatakan, meski belajar mengajar secara tatap muka telah dilaksanakan, namun, proses pembelajaran daring dan luring masih tetap dilakukan.

Proses belajar mengajar secara daring dan luring itu kata Farid (sapaan akrabnya), lebih di peruntukan kepada siswa siswi kelas XI dan XII.

Pasalnya lanjut ia, siswa siswi pada kelas itu, telah mendapat mata pelajaran praktek.

“Pada kelas ini, siswa dituntut harus benar – benar paham atas materi yang diberikan. Kadang waktu satu jam itu, tidak cukup untuk membuat mereka mengerti. Sehingga, kami masih memberlakukan proses belajar luring dan daring. Materi dapat dilanjutkan pada proses daring, kemudian untuk prakteknya, dapat dilaksanakan luring. Mereka bisa datang menemui gurunya, ” terangnya.

Menurutnya, metode tersebut merupakan salah solusi pembelajaran ditengah Pandemi Covid-19. Khususnya, bagi siswa – siswi SMK 1 Toribulu, yang notabene adalah kelas ujian.

“Kondisi, belajar tatap muka, dengan tetap memberlakukan belajar luring dan daring ini, menurut kami cukup menjawab kegelisahan hati orang tua atau wali murid siswa kelas XII. Serta menjawab tentang masalah kondisi baik geogerafis wilayah tempat tinggal mereka. Jangankan pegang hp, jaringan saja susah ini,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan, dalam hal proses belajar luring pun. pihak sekolah juga memiliki satu inovasi dalam metode pembelajaran yang paling digemari oleh sejumlah siswa yaitu konsep. Dimana, para siswa dan guru ini, mereka mendapat bantuan pulsa dari telkomsel diendus bekerja sama dengan dinas Kominfo.

“Kami juga punya kelas alam. Jadi para siswa ini, juga bisa belajar secara bersama2 dalam jumlah satu kelas. Karena belajarnya di alam terbuka, makanya tidak khawatir kita dengan sosial dan psikal distancing. Cukup cuci tangan dan cuci mulut dan pake masker ditempat yang sudah disiapkan,” tutupX

banner 336x280

Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.