Dari Sampah, DLH Parigi Moutong Ciptakan 4 Ton Pupuk Kompos

Dari Sampah, DLH Parigi Moutong Ciptakan 4 Ton Pupuk Kompos
SUMBER DESIGN FOTO : Redaksi kabarSAURUSonline.com.
banner 970x250

KABUPATEN PARIGI MOUTONG kabarSAURUSonline.com –  Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), memproduksi  Pupuk Kompos berbahan baku sampah sebanyak 4 ton.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas DLH Parigi Moutong Mispa H Tamabontosampah menyampaikan itu sebagai upaya meminimalisasi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh sampah.

Bacaan Lainnya
banner 970x250

“Bahan bakunya adalah daun kering hasil angkutan sampah oleh petugas kebersihan,” ungkapnya.

Ia mengatakan, Pupuk Kompos sekitar 4 ton tersebut hasil olahan komposter sejak Juli 2025 hingga saat ini, yang rencananya pupuk organik itu akan digunakan DLH di Wilayah perkantoran Kota Parigi dan diberikan ke Masyarakat jika ada yang memerlukan.

Terkait hal itu, DLH Parimo didukung dengan mesin pengolahan dan pengoperasiannya dilakukan secara mandiri oleh sejumlah pegawai di instansi tersebut.

“Daun kering dengan kotoran hewan dan sekam dicampurkan EM4 sebagai bakteri pengurai pada bahan organik. Pengolahannya murni tidak menggunakan bahan kimia,” tuturnya.

Mispah Mengaku, produksi Pupuk Kompos ini sebelumnya sempat tertahan yang dikarenakan kurangnya tenaga kerja.

Meski begitu, pihaknya tetap berupaya untuk melakukan produksi Pupuk Kompos tersebut dengan cara gotong royong atau saling melengkapi maupun dalam kegiatan-kegiatan lapangan DLH Parimo lainnya.

“Dalam produksi Pupuk Kompos ini, kami kekurangan tenaga kerja, saat ini untuk penggilingan itu ada 5 pekerja yang seharusnya untuk normalnya yang dibutuhkan adalah 8 pekerja,” terangnya.

Harapannya, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong, kedepannya dapat memberikan solusi terkait kurangnya tenaga kerja di Dinas tersebut.

Mengingat, tupoksi DLH Parimo dalam melakukan penataan, kebersihan dan mengatasi sampah adalah tanggung jawab yang besar serta butuh sinergitas oleh semua stekholder dan seluruh elemen masyarakat.

Kemudian, selain memproduksi pupuk organik, DLH Parimo juga memiliki beberapa unit bank sampah.

“Kami juga memiliki mitra bank sampah unit dikelola masyarakat. Di bank sampah, sampah yang masuk disortir sesuai jenis dan warna, diantaranya plastik, kertas, karton, kardus, botol dan sejenisnya. Hasil tabungan sampah selanjutnya di bawa ke koperasi sampah untuk dijual,” demikian Mispa.


Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.