KABUPATEN PARIGI MOUTONG, kabarSAURUSonline.com – Dugaan kasus keracunan yang dialami belasan siswa SDK Toboli Barat, Kecamatan Parigi Utara, beberapa saat usai melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mencuat kepermukaan, bikin Ketua Fraksi Gerindra, DPRD Kabupaten Parigi Moutong, geram.
Kepada, Redaksi kabarSAURUSonline.com, Faisan Badja, selaku Ketua Fraksi Gerindra, DPRD Kabupaten Parigi Moutong, mengaku turut prihatin terhadap kejadian yang menimpa belasan siswa SD Toboli Barat, yang diduga mengalami keracunan, beberapa saat usai mengikuti program MBG.
Menurut Lelo (sapaan akrab Faisan Badja), program MBG yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, sejatinya membawa tujuan mulia untuk meningkatkan gizi siswa dan mendukung upaya pencegahan stunting.
Namun sangat disayangkan, kata ia, tujuan mulia dari program MBG di Kabupaten Parigi Moutong, seakan ternodai dengan adanya kejadian yang menimpa belasan siswa di Toboli Barat, hingga sempat dilarikan Puskesmas terdekat.
“Kami sangat prihatin atas musibah yang terjadi. Program ini jangan sampai justru menimbulkan dampak buruk bagi anak-anak. Pemerintah daerah harus segera mengevaluasi standar pengolahan dan distribusi makanan,” tegasnya, bernada sedikit geram, saat diwawancarai media ini via telepon seluler, Selasa malam (16 September 2025).
Selain itu, Ketua Fraksi Gerindra, DPRD Parigi Moutong ini juga menyoroti pengawasan mutu dan higienitas makanan yang disinyalir terdapat kelemahan, hingga dugaan kasus keracunan ini dapat terjadi.
Lelo mengungkapkan, adanya kondis ini perlu mendapat perhatian yang lebih serius, dari sejumlah pihak terkait.
Ia juga menuturkan, selaku Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Parigi Moutong, dirinya bakal meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) maupun Dinas Kesehatan (Dinkes), untuk turun langsung melakukan investigasi, terkait kejadian yang menimpa belasan siswa SDK Toboli Barat tersebut.
Ia menambahkan, Fraksi Gerindra juga akan mendorong melalui DPRD Parigi Moutong, untuk meminta Pemerintah Daerah (Pemda) membentuk tim khusus dalam rangka melaksanakan pengawasan terhadap program MBG yang berlangsung di daerah ini.
“Jika ditemukan kelalaian dari pihak penyedia makanan, maka harus ada sanksi tegas. Program ini baik, tetapi harus benar-benar diawasi, supaya tujuannya tercapai tanpa mengorbankan kesehatan anak-anak kita,” pungkasnya.
Untuk diketahui, kasus dugaan keracunan ini menjadi sorotan publik, pasca pemberitaan media ini sebelumnya, terkait belasan siswa SDK Toboli Barat yang mengalami gejala mual, sakit kepala dan muntah, beberapa saat usai menyantap hidangan dari program MBG, hingga sempat dilarikan kerumah sakit.
Kemudian, Kepala Bidang (Kabid) Manajemen Sekolah Dasar (SD), Ibrahim, yang kembali dikonfirmasi media ini, mengaku bakal menyampaikan hal tersebut kepada pimpinannya, untuk langkah yang akan diambil pihak Disdikbud Parigi Moutong.
“Jawaban dari Kepsek SDK Toboli Barat, memang benar hal ini terjadi. Syukur Alhamdulillah, tidak sampai ada yang rawat inap. Besok (Rabu, 17 September 2025), akan saya sampaikan kepada Bu Kadis,” terangnya, kepada media ini, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat via WhatsApp.
KUNJUNGI JUGA : https://zonasulawesi.id/persiapan-pelaksanaan-mbg-bapelitbangda-parigi-moutong-lakukan-pendataan/
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.