KABUPATEN PARIGI MOUTONG, kabarSAURUSonline.com – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Parigi Moutong, menyikapi kisruh terkait tambak Desa Sejoli yang disebut tak kunjung memberikan keuntungan bagi warga pemilik lahan.
Kepala Dinas (Kadis) DKP Moh. Nasir, mengaku, pihaknya langsung menyikapi keluhan warga pemilik lahan di Desa Sejoli, seperti pemberitaan media ini sebelumnya.
Ia menuturkan, berdasarkan hasil konfirmasi pihaknya dengan PT Parigi Aquakultura Prima (PAP) terjadi pengurangan produksi dalam dua tahun terakhir.
Diketahui, PT PAP merupakan perusahaan pengelola tambak udang vaname berkonsep modern yang bekerja sama dengan sekitar 60 warga pemilik lahan di desa tersebut.
Nasir menyebut, pengurangan produksi panen itu disebabkan adanya penyakit yang menyerang bibit udang dihampir seluruh kolam tambak yang ditemukan pihak perusahaan.
“Pihak perusahaan mengaku, usaha budidaya udang vaname menghadapi tantangan serius berupa serangan penyakit EHP (Enterocytozoon hepatopenaei)dan AHPND (Acute Hepatopancreatc Necrosis Disease)yang menyebabkan kegagalan panen di banyak lokasi tambak, tidak hanya di Parigi Moutong tetapi juga secara nasional dan global,” ujarnya.
Selain itu, kata ia, pihak PT PAP juga mengaku, jika harga udang di pasar internasional maupun domestk dalam dua tahun terakhir mengalami penurunan drastis. Sehingga, berpengaruh pada pendapatan perusahaan maupun petambak.
Meski menghadapi kondisi sulit tersebut, lanjut Nasir, PT. PAP tetap berkomitmen untuk tetap beroperasi agar masyarakat sekitar tidak kehilangan mata pencaharian.
KUNJUNGI JUGA : https://zentainovasi.id/2022/07/12/dkp-parigi-moutong-hasilkan-pad-dari-budidaya-benur-vaname/
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.