KABUPATEN PARIGI MOUTONG, kabarSAURUSonline.com – Pansus LKPJ Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Parigi Moutong mempertanyakan analisa pemilihan lokasi Eks Sail Tomini sebagai tempat pembangunan pasar tematik, kepada pihak Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (DISKOP dan UKM) daerah ini.
Menanggapi Laporan Keterngan Pertanggungjawaban Bupati Kabupaten Parigi Moutong tahun anggaran 2024, DPRD membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk melakukan pendalaman terhadap seluruh kegiatan disejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), atas pemanfaatan anggaran ditahun tersebut.
Pada lanjutan rapat Pansus DPRD terhadap LKPJ Bupati Parigi Moutong tahun anggaran 2024, yang berlangsung di ruang rapat paripurna bersama dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DISKOP dan UKM), (Rabu, 02 Juli 2025).
Diketahui, salah satu kegiatan yang dilaksanakan DISKOP dan UMK tahun 2024 lalu adalah proyek pembangunan pasar tematik yang berlokasi di eks Sail Tomini. Sayangnya, hingga pertengahan tahun 2025 ini, pasar tersebut tak kunjung berfungsi.
Hal ini pun tak luput dari pembahasan tim Pansus DPRD Parigi Moutong saat rapat lanjutan terkait LKPJ bersam DISKOP dan UKM. Dalam rapat itu, salah seorang anggota Pansus DPRD atas LKPJ Bupati Parigi Moutong, H. Wardi, mempertanyakan terkait analisa pihak DISKOP dan UKM yang memilih eks sail tomini sebagai lokasi pembangunan pasar tematik.
Pasalnya, kata ia, keberadaannya yang masih sepi dari kompleks pemukiman warga serta masih cukup dekat dengan pasar sentral parigi, sehingga keberlangsungan terhadap pemanfaatan bangunan pasar tematik tersebut patut untuk dipertanyakan.
Apalagi, lajut H. Wardi, sejak dinyatakan selesai pembangunannya, pasar temati tersebut tampak tak kunjung difungsikan hingga saat ini. Parahnya lagi, lanjut H. Wardi, kondisi bangunan pasar tematik itu, saat ini mulai menunjukan beberapa kerusakan.
“Mengapa memilih pembangunannya di lokasi eks sail tomini, berdasarkan kondisi geografis, menurut saya tidak pas penempatan lokasi pasar tematik disitu. Apalagi, saat ini sudah masuk pertengahan tahun 2025, pasar itu belum juga didungsikan karena belum diresmikan, padahal sudah selesai sejak tahun kemarin. Bahkan, saya melihat saat ini kondisinya sudah mulai ada yang rusak. Jangan sampai, pas sudah difungsikan nanti, pasar ini bisa memakan korban,” tegasnya.
Menanggapi hal ini, pelaksana tugas (Plt) Sekretaris DISKOP dan UKM Parigi Moutong, Sulastri, menuturkan, pembangunan pasar tematik di kawasan eks lokasi Sail Tomini tersebut, berdasarkan Petunjuk Teknis (Juknis) dari Kemeneterian Koperasi, untuk lokasi pembangunan pasar tematik tersebut, harus berada di jalan poros trans sulawesi.
“Mohon Maaf pak, pihak Kemeterian Koperasi hanya memporsikan anggaran untuk pengadaan bangunannya dan tidak sampai pada pembebasan lahannya. Sehingga, saat kami berkoordinasi dengan Bagian Tapem, untuk lahan asset daerah yang berada dijalan poros trans sulawesi hanya ada di wilayah eks Sail Tomini,” terangnya.
Selain itu, lanjut Sulastri, penyebab belum diresmikannya pasar tematik itu, disebabkan karena belum ada penyerahan hibah dari Kementerian Koperasi, kepada pihak Pemda Parigi Moutong.
Sulastri menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk mengelola pasar tematik itu dengan baik, sehingga pemanfaatannya dapat berkesinambungan.
“Sebenarnya, kami sudah siap. Karena konsepnya sebagai pasar tematik buah, maka kami sebelumnya juga telah melaksanakan rapat dengan para pedagang buah,yang nantinya akan menmpati pasar tersebut. Dibawah pengelolaan koperasi, nantinya pasar tersebut akan menjadi titik bongkar muat buah durian dari para petani di wilayah sekitaran Kecamatan Parigi dan eks Kecamatan Parigi,” tandasnya.
BACA JUGA : https://kabarsaurusonline.com/2025/06/12/pemdes-baliara-gelar-mudessus-untuk-sosialisasikan-koperasi-desa/
KUNJUNGI JUGA : https://zentainovasi.id/2025/01/25/penjelasan-diskop-ukm-tentang-konsep-pasar-tematik/
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.