KOTA PALU, kabarSAURUSonline.com – Terendus aroma dugaan ‘praktek busuk’, yang terjadi dalam pelaksanaan seleksi Calon Taruna (Catar) Akademi Kepolisian (Akpol) di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) tahun ini.
Melansir dari portalsulawesi.id, kabar tak sedap atas panitia seleksi di Polda Sulteng, seketika mencuat kepermukaan jelang pengumuman Pantukhir Catar Akpol Tahun 2024.
Aroma dugaan ‘praktek busuk’ yang terendus itu, seperti tebang pilih terhadap peserta yang disinyalir merupakan jatah atau titipan petinggi agar dapat lolos seleksi, hingga menjadi bagian dari kuota Catar Akpol tahun 2024 yang disediakan Polri untuk daerah ini.
Hal tersebut, menyusul dugaan adanya peserta yang diikutkan dalam tahapan tes berikutnya, setelah pada tahapan tes sebelumnya, peserta itu sempat dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS).
Hall ini kemudian menjadi ‘buah bibir’ ditingkat sejumlah kalangan tertentu.
”Ada Mayat hidup, dalam setiap penerimaan Calon Siswa (Casis) baik Tamtama, Bintara ataupun Calon Taruna,” ungkap seorang sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Bahkan, narasumber tersebut meminta agar awak media melakukan pengecekan secara langsung, terkait pubilikasi pengumuman nama-nama peserta yang dinyatakan lulus dan dan tidak dari pihak panitia pada setiap tahapan seleksi yang berlangsung.
Menurut Sumber, publikasi atas pemgumuman hasil seleksi Catar Akpol itu, menjadi sangat penting dalam proses seleksi yang disebut berasas transparansi.
”Adakah Panitia melakukan pengumuman secara terbuka, berupa nama dan asal Casis atau Catar?. Pasti hanya diberikan pemberitahuan perorangan berupa secarik kertas, tujuannya apa?, agar peserta titipan yang telah TMS bisa dikondisikan kembali,” ungkapnya.
Lebih lanjut, sumber menyampaikan dugaanya, jika para peserta ‘titipan’ atauh ‘jatah’ tersebut, sebelumnya telah ada sebelumnya melalui ‘jalur khusus’.
Bahkan, secara gamblang sumber menyebut jika para peserta ‘titipan’ atau ‘jatah’ ini, kebanyakan berasal dari kalangan pejabat utama atau kolega pejabat di daerah.
”Nama-nama yang bakal lulus telah ada sebelumnya, baik itu lewat jalur khusus ataupun titipan. Rata rata, anak pejabat utama dan kolega pejabat didaerah ” beber sumber.
Untuk diketahui, penerimaan Catar Akpol tahun 2024 ini, telah memasuki tahapan akhir yang dikenal dengan tahapan seleksi Pantukhir.
Dalam tahapan Pantukhir ini, sejumlah rangkaian seleksi yang meliputi pemeriksaan administrasi, pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan psikologi, tes akademik hingga Tes Kesamaptaan Jasmani (TKJ), akan dilalui para peserta yang telah dinyatakan lolos dari seleksi sebelumnya dan masuk ke tahapan akhir ini.
Smentara itu, sejak dibukanya pendaftaran, setidaknya ada sebanyak 53 orang mendaftar sebagai calon Taruna Akpol dan 5 orang calon Taruni Akpol.
Berangkat dari hal tersebut, tim portalsukawesi.id pun, melakukan serangkaian penelusuran dengan mencoba menelisik sejumlah nama Catar Akpol yang dinyatakan lulus seleksi jelang Pantukhir.
Diketahui, pada setiap kali dilangsungkannya penerimaan calon Anggota Polri, selain Panitia Internal dari pihak Kepolisian, juga dilibatkan unsur dari masyarakat sebagai pengawas Eksternal, diantaranya perwakilan Media dan juga Ormas .
Namun, dalam seleksi penerimaan Calon Anggota Polri pada tahun ini, mulai dari tingkat Tamtama, Bintara hingga Akpol, para pengawas Eksternal ini tidak memiliki catatan terkait data nama dan data pendukung miliki para peserta yang mengikuti tes seleksi.
Hal itu, berdasarkan keterangan dari sumber eksternal yang mendapat tugas melakukan pengawasan dalam proses seleksi penerimaan calon Anggota Polri di Polda Sulteng.
”Saya tidak pernah foto depe nama- nama (nama-nama serta) le, sama panitia itu, data semua ” ungkap sumber ketika dikonfirmasi media ini, Kamis (27/06/2024).
Sementara itu, kepada portalsulawesi.id, Erwin Lamporo, selaku Ketua Umum Forum Pemuda Kaili (FPK), merupakan salah satu ormas di Sulteng, yang juga ditunjuk sebagai pengawas Eksternal, dalam seleksi penerimaan calon anggota polri di Polda Sulteng, mengungkapkan hal senada.
”Datanya dikami Ndak ada le, kami juga sering protes masalah ini. Kalau pengawas hanya diberikan saat tanda tangan berita acara, itupun kita hanya foto saja berita acaranya,” ungkapnya.
Menurutnya, pemegang data tersebut adalah panitia penerimaan, dari SDM Polda Sulteng
” Yang pegang nama – nama itu (data peserta) itu, pihak SDM,” ungkap sumber
Upaya Perburuan data Catar Akpol di Sulteng Tahun 2024 Temui Kendala
Sejumlah panitia penerimaan Catar Akpol tahun 2024 di Polda Sulteng, terkesan memilih Bungkam atau tutup mulut.
Upaya konfirmasi yang dilakukan tim portalsulawesi.id, kepada Bidhumas Polda Sulteng juga alami kebuntuan.
Pengelola Humas Polda Sulteng bahkan tidak memiliki catatan apapun, terkait data sejumlah calon anggota Polri baik yang TMS maupun yang lolos melanjutkan ketahapan seleksi Pantukhir.
” Kami tidak miliki datanya, itu semua kewenangan SDM Polda selaku liding sektor pelaksanaan penerimaan anggota ” jelas Kasubdit Penmas Bidhumas Polda Sulteng, Kompol Sugeng Lestari, Kamis (27/06/2024) diruang kerjanya.
Sementara itu, pejabat utama di Biro Sumber Daya Manusia ( SDM) Polda Sulteng, Kompol Kus Wahyono, juga terkesan menolak memberikan keterangan, saat ini mencoba dikonformasi melalui pesan singkat via WhatsApp.
” Waalaikumsalam ww , Mohon Maaf Bapak untuk hari ini kami belum ada waktu. Dikarenakan kami sedang ada kegiatan bersama Pejabat Utama Polda Dalam Rangka Bakti Sosial dan Penanaman Pohon di Mako Brimob. Biromaru, Nanti akan kami informasikan kembali waktunya🙏🙏 ” tulis Kompol. Kun Wahyono, melalui percakapan WhastApp ke redaksi.
Kondisi seakan membuat slogan BETAH, yaitu Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis dalam penerimaan anggota Polri, ibarat Mencari Jarum Dalam Jerami.
BACA : https://kabarsaurusonline.com/2021/10/14/oknum-polisi-polda-sulteng-diduga-tipu-casis-puluhan-juta/
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.