KABUPATEN DONGGALA, kabarSAURUSonline.com – Pada malam takbir menjelang Idul Fitri 1445 H, seperti biasa, umat muslim kerap melaksanakan kumandangkan takbir dengan berbagai macam cara, baik mengumandangkan takbir mengandalkan pengeras suara di masjid, mengumandangkan takbir sambil keliling kampung dengan berjalan kaki memakai penerangan obor hingga keliling desa menggunakan kendaraan diiringi kumandangkan takbir dengan mengandalkan mobil pengeras suara.
Kondisi ini dikenal dengan malam takbir, yang mana nampak sudah menjadi sebuah ciri khas dihampir seluruh wilayah di Indonesia, pada setiap malam awal memasuki bulan suci Ramadhan serta sebagai penanda memasuki hari raya, seperti malam takbir jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H kali ini.
Tak terkecuali, bagi masyarakat Desa Karya Mukti, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, malam takbir yang dilaksanakan dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, nampak berlangsung hikmah dengan balutan gemerlap lampion berdekorasi khas Idul Fitri.
Masyarakat Desa Karya Mukti merayakan malam takbir dengan melakukan takbir keliling dengan menggotong hasil karya yang dibuat masing-masing dusun sejak awal memasuki bulan Ramadan.
Ratusan warga masyarakat Desa Karya Mukti dari berbagai usia berbondong-bondong menuju lapangan sebagai tempat berkumpul sebelum mulai pawai keliling desa sembari mengumandangkan takbir.
Salah seorang pemuda Desa Karya Mukti, Aldi (20) mengatakan, bahwa tahun ini dusunnya membuat sebuah karya lampion berbentuk lebah, minuman kemasan khas Idul Fitri serta semangka.
“Waktu itu disampaikan membuat karya yang unik-unik jadi ambilnya lebah, terus kenapa semangka karena kan wujud bela Palestina dan sirup marjan buat temani semangkanya,” jelasnya sambil sedikit tertawa tipis (9/04/2024).
Kegiatan takbir keliling ini sudah berlangsung sejak lama yang sekarang sudah menjadi tradisi masyarakat desa tersebut.Selama melakukan arak-arakan saat berkeliling desa, masyarakat terlihat sangat antusias dengan sambil berteriak-teriak ketika arak-arakan terkena kabel atau pohon dijalanan.
“Anak muda yang menggotong arak-arakan bergantian ketika sudah lelah dan pegal,” sambung Aldi.
Pantauan media ini, masyarakat sangat bersemangat jika ada kegiatan ini, sehingga para pemuda Desa tersebut berharap tradisi ini terus ada sebagai bentuk perayaan menyambut hari Kemenangan.
BACA JUGA : https://kabarsaurusonline.com/2024/04/05/kekurangan-gaji-januari-februari-asn-masih-mengendap/?amp
KUNJUNGI JUGA : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Donggala
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.