KABUPATEN PARIGI MOUTONG, kabarSAURUSonline.com – Kepala Bidang Paud dan Dikmas Dahniar S,Pd M,Si mengatakan, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) bisa menjadi solusi mengurangi angka putus sekolah.
Hal itu ia sampaikan, saat hadir mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Parigi Moutong, pada sosialisasi Pengenalan Program Pendidikan Kesetaraan di Lingkungan Masyarakat yang diinisiasi oleh PKBM Buana Lestari di Desa Matolele Kecamatan Parigi Tengah, Minggu 8 Oktober 2023.
Dahniar menyampaikan, PKBM merupakan lembaga pendidikan non formal yang dibentuk oleh masyarakat. Proses mendirikan PKBM juga harus memenuhi beberapa persyaratan diantaranya memiliki izin operasional, memiliki struktur pengurus, memiliki tempat berkegiatan, terakreditasi berdasarkan penilaian Badan Akreditasi Nasional dan ada tutor atau tenaga pendidiknya.
“Jadi jangan ragu untuk masuk belajar di pendidikan non formal seperti PKBM. Karena ini pendidikan setara, ijazahnya juga diakui. PKBM ini turut menuntaskan program pemerintah memfasilitasi anak putus sekolah atau anak tidak sekolah. Mengentaskan apa yang diprogramkan pemerintah pusat sampai ke desa,” tandas Dahniar.
Dahniar juga menyebutkan, PKBM dapat bermitra dengan Pokja dua PKK Desa yang membidangi urusan pendidikan. Agar maksimal menjangkau warga yang putus sekolah.
“Penyebab ada anak yang putus sekolah diantaranya, faktor ekonomi, jarak yang jauh sehingga sulit untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Maka PKBM merupakan solusi mendekatkan sekolah ke masyarakat,” tutup Dahniar.
Sementara itu, Plt Ketua PKBM Buana Lestari, I Made Adi Armawan dalam laporanya menyampaikan, PKBM Buana Lestari terbentuk sejak tahun 2016 dan tidak lama setelah itu dinyatakan terakreditasi dengan predikat Cukup.
Sejak tahun 2016 hingga tahun ini, PKBM Buana Lestari telah melaksanakan program belajar pendidikan kesetaraan Paket A,B dan C, Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Program Kecakapan Hidup Perempuan (PKHP), Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK).
“Bahkan di tahun 2021/2022 peserta Paket C mencapai angka 119 peserta, tahun 2022/ 2023 jumlah peserta Paket C mencapai 105 orang,” ujar Adi Armawan.
Pada kesempatan itu, Kasi Kesetaraan pada Bidang Paud Dikmas Dikbud Parigi Moutong, Surahman Ruddin, hadir selaku pemateri.
Dia menekankan, bahwa ijazah pendidikan non formal seperti Paket A, B atau C diakui sama oleh negara. Sehingga, masyarakat tidak perlu malu untuk melanjutkan pendidikan di PKBM.
“Buana Lestari tidak kalah bersaing dengan sekolah formal, karena di PKBM ada program keterampilan. Kalau sekolah Formal itu hanya ada di SMK. Tutor yang dipilih juga memiliki kemampuan, muda dan enerjik,” puji Surahman.
Sekretaris Desa Matolele, Andi Baru, dalam sambutanya mewakili Kepala Desa, mengapresiasi adanya pembelajaran pendidikan kesetaraan di Matolele. Menurutnya peluang ini perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat.
“Bukan hanya soal supaya dapat ijazah, dapat pengakuan sudah tamat sekolah tetapi bisa meningkatkan keahlian karena ada juga pelatihan keterampilan. Kami selaku pemerintah desa, berterima kasih karena memilih Desa Matolele sebagai salah satu sasaran program,” kata Sekdes.
Pantauan media ini, usai materi sosialisasi, Buana lestari memberikan pelatihan membuat sambal goreng nabati berbahan dasar jantung pisang. Tampak hadir, aparat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, para tutor Buana Lestari, Pengurus PKK Desa, Mahasiswa KKN Untad
BACA JUGA : https://kabarsaurusonline.com/2023/02/28/ini-tiga-program-disdikbud-parigi-moutong-diawal-tahun/
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.