KABUPATEN PARIGI MOUTONG, kabarSAURUSonline.com – Kebijakan Umum Anggaran (KUA) tahun 2024, Kabupaten Parigi Moutong, yang dianggap menitikberatkan pada sektor Pariwisata, menjadi sorotan sejumlah anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD.
Hal itu terungkap saat rapat (Banggar) DPRD Kabupaten Parigi Moutong bersama dengan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) selaku Sekretaris Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Parigi Moutong, Rabu (09/08).
Berdasarkan pantauan media ini, Ketua DPRD Parigi Moutong, Sayutin Budianto, sempat mempertanyakan terkait sinkronisasi rencana kebijakan anggaran tahun 2024 dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Parigi Moutong, yang nota bene berakhir pada tahun ini.
Hal pertanyaan Ketua DPRD Ini, juga mendapat respon dari sejumlah anggota Banggar yang hadir.
Mohammad Fadli selalu Wakil Ketua Banggar DPRD Parigi Moutong pun mempertanyakan terkait, rencana KUA tahun anggaran 2024 yang disusun Pemerintah Daerah (Pemda) Parigi Moutong, yang masih menjadikan sektor Pariwisata sebagai prioritas pemanfaatan APBD tahun 2024.
Pasalnya kata ia, kebijakan anggaran disektor Pariwisata ini, juga telah menjadi fokus penganggaran Pemda pada tahun sebelumnya. Namun, lanjut Fadli, hal ini tak lantas memberikan dampak yang signifikan pada peningkatan ekonomi masyarakat.
“Karena kebijakan anggaran yang ada disektor Pariwisata ini, sampai saat ini tidak ada yang terlihat nyata pada peningkatan ekonomi masyarakat. Kita tanyakan juga di sisi dinas terkait, mereka tidak dapat memberikan data apapun terkait manfaat yang dirasakan langsung oleh masyarakat yang berkelanjutan, dampak dari pendanaan APBD kita disektor Pariwisata selama ini. Sehingga, yang ada terkesan hanya seremonial saja,” terangnya.
Senada dengan Mohammad Fadli, Anggota Legislatif (Anleg), kader Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Sutoyo, menyampaikan, jika Pemda Parigi Moutong sejak sekitar Sembilan tahun terakhir juga telah memporsikan anggaran disektor Pariwisata tersebut.
Namun, hal ini seakan hanya mampu mengandalkan kegiatan seremonial belaka, sehingga, tidak memberikan efek peningkatan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.
“Saya pikir kita semua sudah tahu, hampir sembilan tahun terakhir, sektor pariwisata mendapatkan porsi penganggaran yang fokus pada arah pembangunan kita. Menurut saya ini agak miris, terkuras anggaran kita yang diarahkan ke sektor Pariwisata. Daerah kita ini, bukan seperti daerah Tojo Una-Una,” ujarnya.
Menurut Sutoyo, secara geografis Kabupaten Parigi Moutong sangat sulit untuk berharap peningkatan ekonomi disektor Pariwisata. Pasalnya, kata Sutoyo, berdasarkan syarat menjadi daerah pariwisata, diketahuinya terdapat Empat syarat dasar yang minimal terlah terpenuhi lebih dulu yaitu, Pertama, Sumber Daya Alam yang diandalkan, Kemudian adanya Aksesibilitas yang menunjang.
Masih berdasarkan penuturan Sutoyo, syarat Ketiga yaitu, adanya ciri khusus atau spesifikasi yang bersifat langkah dan yang Keempat adanya Infrastruktur penunjang.
“Dari empat persyaratan itu, di kabupaten kita ini, sebenarnya tidak ada yang cukup memenuhi syarat tersebut. Kenapa tidak kita fokus pada peningkatan ekonomi masyarakat disektor Pertanian dan Perikanan. Daerah kita sudah terbukti, dulu sempat ada investasi di dua sektor ini, harusnya pemerintah sudah bisa melihat, artinya daerah kita memang cukup layak dikembangkan pada dua sektor ini,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan (Kaban) BAPPELITBANGDA Kabupaten Parigi Moutong, Irwan, menuturkan, maksud Pemda Parigi Moutong, memprioritaskan Sektor Pariwisata pada rancangan KUA Tahun anggaran 2024, yaitu mengacu pada sektor Pariwisata perikanan dan pertanian.
BACA JUGA : https://kabarsaurusonline.com/2023/08/07/sutoyo-ingatkan-bpbd-jadikan-peta-rawan-bencana-dasar-usulan-program/.
KUNJUNGI JUGA : https://saurustv.id/2023/08/09/gubernur-rusdy-optimis-komoditas-pertanian-sulteng-bisa-berdaya-saing-di-pasar-dunia/
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.