Sutoyo Ingatkan BPBD Jadikan Peta Rawan Bencana Dasar Usulan Program

Sutoyo Ingatkan BPBD Jadikan Peta Rawan Bencana Dasar Usulan Program
FOTO : rapat realisasi anggaran satu semester dan prognosis enam bulan kedepan, bersama Komisi III DPRD Parigi Moutong dan BPBD Parigi Moutong (Redaksi S.T.V)

Parigi Moutong, kabarSAURUSonline.com – Wakil Ketua Komisi III DPRD Parigi Moutong Sutoyo mengingatkan, agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong, menjadikan Peta Rawan Bencana sebagai dasar atau acuan dalam mengusulkan program enam bulan kedepan.

Demikian kata Sutoyo, saat rapat realisasi anggaran satu semester dan prognosis enam bulan kedepan, bersama Komisi III DPRD Parigi Moutong, yang dipimpin ketua Komisi Yusup SP. Senin 7 Agustus 2023.

Bacaan Lainnya

Ia mengungkapkan, dalam sebuah perencanaan pembangunan fisik misalnya, Pemerintah Daerah perlu memperhatikan di mana saja titik rawan bencana. Sehingga dikemudian hari tidak menimbulkan banyak kerugian.

Perlu jadi perhatian bersama kata dia, berdasarkan Peta Rawan Bencana tahun 2017 dari 23 Kecamatan ada 19 Kecamatan yang masuk wilayah rawan bencana terutama banjir.

“Prognosis ada kaitanya dengan KUA PPAS, supaya pada saat penganggaran APBD P dan ABPD 2024 yang dianggarkan adalah substansi. Kita harus bicara diawal, sebelum terjadi. Proses mitigasi, harus mengacu peta wilayah rawan bencana. Contoh banjir rob, banjir pesisir di Moutong Tengah. Banjir kecil-kecil tapi di sana hampir tiap bulan itu menggenangi rumah warga,” ungkapnya.

Menanggapi itu, Kepala BPBD Parigi Moutong Idran ST,MPW mengatakan, dengan potensi bencana yang ada di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, pihaknya membutuhkan dukungan anggaran yang memadai khususnya pada tahap pencegahan atau mitigasi.

Meski dengan keterbatasan, tahun ini BPBD berupaya melakukan berbagai upaya mitigasi hingga ke tingkat desa. Hal itu dilakukan dengan cara kolaborasi, terutama untuk kegiatan sosialisasi atau edukasi.

“Empat bencana yang sering terjadi yaitu banjir, angin puting beliung, gempa bumi, longsor permukaan. Jadi kami berupaya lakukan mitigasi untuk mengurangi dampak. Karena di BPBD ada Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang 1  BPBD Muhamad Ikbal menambahkan, berdasarkan peta rawan bencana tahun 2017 yang tahun ini masuk revisi, ancaman rawan bencana paling banyak banjir 60 persen.

“Kami sudah lakukan penguatan kapasitas seperti kegiatan desa tangguh bencana, pemasangan papan rambu,  penanganan darurat, penguatan menejemen kebencanaan kelompok rentan dan anak usia dini.Empat progran ini kita dorong. Kita kolaborasi dengan desa, dari dana desa. Khusus mitigasi non structural,” terangnya.

 Kata dia, berdasarkan Peta Rawan Bencana, wilayah yang masuk rawan banjir yaitu Kecamatan Sausu, Balinggi, Torue, Parigi Selatan, Parigi, Parigi Utara, Ampibabo, Kasimbar, Tinombo, Sidoan, Tinombo Selatan, Palasa, Tomini, Mepanga, Taopa, Bolano Lambunu, Bolano dan Moutong.

 “Ini berdasarkan catatan bencana lima tahun belakangan,” kata Ikbal.

Berkaitan dengan Peta Rawan Gempa, yaitu Sausu, Balinggi, Torue, Parigi Selatan, Parigi, Ampibabo, Kasimbar, Palasa, Tinombo, Tomini, Mepanga dan Moutong.

Diketahui, tahun ini anggaran yang dikelolah BPBD Kabupaten Parigi Moutong sebesar Rp5,9 Miliar lebih, dengan realisasi pada semester pertama  sekitar Rp3 miliar atau 52,4 persen.


Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

banner 970x250