NASIONAL, kabarSAURUSonline.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, salah satu kebijakan yang dibuat Pemerintah adalah Proyek Strategis Nasional.
“Proyek Strategis Nasional ini mempekerjakan banyak tenaga kerja. Ini yang terus kita dorong bahwa inti dari hampir seluruh program kerja Pemerintah adalah untuk mendorong penciptaan lapangan kerja,” ungkapnya, saat membuka acara Kongres IX Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), di Jakarta, Sabtu (8/07).
Kata ia, diperkirakan jumlah penduduk usia kerja akan mencapai 201 juta orang atau setara 68,1 persen dari jumlah penduduk pada tahun 2030 mendatang.
Karena itu, penyediaan lapangan kerja menjadi hal penting yang harus disiapkan agar partisipasi angkatan kerja dapat terus meningkat seiring peningkatan jumlah penduduk usia produktif.
“Bonus demografi ini hanya satu kali dalam sejarah peradaban suatu bangsa dan menentukan apakah negara kita mampu lepas dari jebakan negara menengah. Ini menjadi tantangan buat kita, makanya kita harus meningkatkan produktivitas dan belajar terus menerus,” paparnya.
Tentang kondisi terkini perekonomian Indonesia, ia mengatakan, pencapaian tersebut tidak terlepas dari kontribusi dan optimisme para pekerja ataupun buruh.
“Purchasing Managers Index (PMI) kita yaitu 52,5 persen. Ini tidak bisa ada, tanpa adanya optimisme dari teman-teman buruh. Karena ini adalah yang tertinggi di kawasan ASEAN. Sehingga tentu perekonomian kita kemarin dalam Covid mampu tumbuh di lima persen. Kita mampu menjaga inflasi kemarin sudah diumumkan di 3,52 persen. Pertumbuhan lima persen adalah pertumbuhan kedua tertinggi diantara negara G20. Sekali lagi ini adalah kontribusi dari kita semua, para pengusaha dan para pekerja ataupun para buruh,” tukasnya.
Tantangan ketenagakerjaan lainnya yang dihadapi Indonesia yakni rendahnya produktivitas tenaga kerja. Pemerintah berupaya menumbuhkan produktivitas tenaga kerja dengan meningkatkan kualitas para pekerja, salah satunya melalui program Kartu Prakerja yang seluruhnya dilaksanakan secara digital.
Selain itu, terkait transisi energi dari energi berbasis fosil ke renewable energy akan banyak memiliki peluang pekerjaan antara lain pengembangan industri berbasis solar, pengembangan geothermal, pengembangan hydro energy, serta industri hijau (green energy).
Hal ini menjadi penting karena sektor green energy sangat berkaitan dengan para buruh. Serikat buruh merupakan mitra strategis bagi Pemerintah dalam mendorong tumbuhnya ekonomi yang inklusif. (Sumber: Siaran Pers Kementerian Ekonomi)
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.