NASIONAL, kabarSAURUSonline.com – Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, menekankan perlunya mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sejak dini melalui edukasi yang masif oleh perangkat kerja di daerah dengan pendekatan kearifan lokal. Â
“Seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, kepala desa, camat, bupati, dan perangkat daerah lainnya harus terus mensosialisasikan ke desa-desa yang sering mengalami Karhutla. Perlu juga persuasi dari sisi kearifan lokal,” ungkapnya, dalam keterangan persnya yang diterima Parlementaria, Senin (27/6) melansir dpr.go.id.
Ia menilai, pencegahan sejak dini yang dapat dilakukan secara rutin dengan memberikan sosialisasi, imbauan dan edukasi kepada masyarakat dan pemilik lahan.
Selain itu, peningkatkan upaya pengendalian Karhutla seperti dalam hal status kedaruratan, patroli terpadu, operasi udara yang meliputi patroli udara, water bombing, dan pembuatan hujan buatan atau Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dinilai juga harus semakin digalakkan.
Ia menekankan pentingnya operasi darat yang meliputi patroli mandiri dan pemadaman dini.
“Kolaborasi ini juga menciptakan sinergi antara berbagai kebijakan dan program yang diimplementasikan oleh pemerintah pusat dan daerah,” jelasnya.
Ia memaparkan, Karhutla tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga mengancam kehidupan manusia, keanekaragaman hayati, serta menyebabkan kerugian ekonomi yang besar.
Sebagai informasi, kasus Karhutla kembali terjadi, diketahui ada 2.168 titik api yang menyebar di 13 kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan seperti di Kota Banjarbaru, Kabupaten Tanah Laut, dan Kabupaten Banjar.
“Harus ada upaya serius dan tegas. Upaya penghancuran hutan dan lahan adalah praktik menghancurkan aset negara dan masa depan bangsa yang harus diperhatikan serius oleh aparat berwajib,” tegasnya.
Ia meminta petugas gabungan melakukan langkah-langkah untuk meminimalisir penyebaran titik api, sehingga karhutla tidak akan meluas ke berbagai daerah lain.
“Jangan sampai kebakaran meluas berhektar-hektar yang malah sulit dipadamkan. Kita tidak bisa berharap bantuan hujan terus menerus, jika ingin kebakaran hutan tidak meluas,” tandasnya.
Ia mengingatkan Pemerintah pusat untuk memiliki strategi seakurat mungkin saat menyusun kebijakan terkait pencegahan dan penanganan karhutla.
“Termasuk mengenai kewenangan dalam menetapkan aturan yang tegas terkait pengelolaan hutan dan lahan,” tukasnya.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), tercatat luas Karhutla di Indonesia sepanjang tahun 2022 periode Januari-Desember sebesar 204.894 hektare (Ha).
Angka kebakaran ini turun seluas 253.973 Ha atau setara dengan 42,9 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat seluas 358.867 ha.
Melansir dari https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/45240/t/Cegah+Karhutla+Terus+Terjadi%2C+Legislator+Dorong+Pendekatan+Kearifan+Lokal
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.