Sepuluh Langkah Tanaman Pangan Presisi 2023

Sepuluh Langkah Tanaman Pangan Presisi 2023
FOTO : ISTIMEWA (Website Kementan)

NASIONAL, kabarSAURUSonline.com – Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementrian Pertanian(Kementan), Suwandi menilai, pertanian presisi bisa meningkatkan produksi, efisiensi biaya, ramah lingkungan dan peningkatan income petani.

Demikian ungkapnya, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2023 di Depok, Kamis (26/1) melansir pertanian.go.id.

Bacaan Lainnya

Suwandi mengungkapkan, ada sepuluh langkah tanaman pangan presisi 2023 yakni TIK dan indeks pertanaman (IP) 400 atau panen empat kali setahun, milenial konsolidasi kelompok tani, digitasi poligon lahan CPCL, pemanfaatan benih unggul enam tepat, penggunaan pupuk organik dan penghematan pupuk kimia.

Kemudian pemanfaatan biosaka elisitor, mekanisasi hulu-hilir, Pengendalian Hama Terpadu (PHT) ramah lingkungan, panen menekan losses, dan avalis akses KUR.

Diharapkan, dengan langkah-langkah tersebut, Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia 2045 dan Swasembada Padi Berkelanjutan dapat tercapai.

“Tahun ini selain meningkatkan produksi, kami juga akan mengejar efisiensi biaya produksi. Kita mohon arahan Bapak Menteri untuk apa yang perlu kita capai tahun ini sehingga pertanian maju, mandiri dan modern bisa bersama kita wujudkan,” jelasnya.

Selain itu, dikatakan sesuai arahan Presiden Jokowi, harus ada penguatan pasca panen, hilirisasi budidaya produksi pertanian diperkuat dengan produk turunan.

“Ini jadi tugasmu Pak Dirjen Tanaman Pangan dan besok tidak ada provinsi yang tidak ada produk hilirisasi karena nilai jual komoditi pertanian yang sudah diolah bisa naik mencapai 40 persen,” ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Mentan Syahrul menegaskan, supaya hasilnya optimal pada 2023 ini, harus dilakukan perencanaan pembangunan pertanian untuk tanaman pangan pada tiap komoditas dengan detail dan matang, tidak ada spekulasi didalamnya.

Data dan perencanaan yang sudah disusun diaktualisasikan di lapangan satu per satu di setiap provinsi dengan pengawasan, sehingga hasil bisa terukur.

“Kalau sekarang ada makanan dan stok cukup karena ada kerja dari tanaman pangan di dalamnya. Artinya apa? Kita itu pejuang yang bertempur. Ini lebih susah dan saya mau berterima kasih pada kita semua karena sudah bekerja mengamankan pangan rakyat 270 juta jiwa,” ungkapnya.

Sesuai data Badan Pusat Statistika (BPS) pada Triwulan (TW) II 2020, PDB Sektor Pertanian tumbuh positif 16,24 persen (q to q) dan terus berlanjut pada 2022.

Nilai Tukar Petani (NTP) terus membaik, bahkan pada bulan Maret 2022 mencapai 109,29 tertinggi pada tahun tersebut. 

“Pertanian tidak ada matinya. Dari tanganmu para penyuluh, dari tanganmu Pak Kadis, kesejahteraan petani harus naik di daerahmu. Kalian hebat, tanaman pangan hebat, luar biasa,” imbuhnya.

Menurutnya, jika beras terkendali, maka inflasi bisa turunkan. Dan, seandainya jagung terkendali maka pakan ternak akan aman.

“Oleh karena itu, planning lakukan dengan baik, penjajakan lapangan pada Februari dan implementasi lapangan, saya mau lihat di Maret,” tegasnya.

Mentan Syahrul mengajak semua jajaran pertanian dan melakukan kolaborasi antara pusat, daerah, perbankan dan para stakeholder yang lain untuk mengatasi ancaman krisis pangan dan mengembangkan pertanian yang tahan (resilience) terhadap perubahan iklim. 

“Perkuat kolaborasi kita juga dengan digital sistem dan sistem pertanian yang maju. Gerakkan setiap kegiatan dan program yang sudah direncanakan. Saya tahu pasti ini tidak mudah karena memerlukan langkah fokus dan pasti ada tantangan, tidak perlu takut, saya siap backup,” tandasnya.

Melansir dari https://www.pertanian.go.id/home/?show=news&act=view&id=5218


Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

banner 970x250