Tahun 2023, Kemenkes Targetkan Pemenuhan USG di 1.943 Puskesmas

Tahun 2023, Kemenkes Targetkan Pemenuhan USG di 1.943 Puskesmas
FOTO : ISTIMEWA (Unair News)

NASIONAL, kabarSAURUSonline.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sedang dalam proses menyediakan kebutuhan USG di semua Puskesmas di Indonesia.

“Sebelumnya pemeriksaan USG hanya dapat dilakukan di RS atau Klinik, saat ini ibu hamil sudah dapat melakukan pemeriksaan di Puskesmas,” ungkap Menkes Budi G. Sadikin, melansir kemkes.go.id.

Bacaan Lainnya

Kemenkes menetapkan, pemeriksaan ibu hamil atau Antenatal Care (ANC) dilakukan minimal sebanyak enam kali selama sembilan bulan sebagai bentuk komitmen untuk penyediaan layanan esensial bagi Ibu hamil.

Menkes Budi mengatakan, dalam enam kali pemeriksaan ibu hamil tersebut, dua kali diantaranya harus diperiksa oleh dokter dan di USG.

“Nantinya akan terlihat dan terdeteksi lebih cepat pada saat hamil apabila ada kelainan dan risiko komplikasi persalinan yang mungkin terjadi,” ujarnya.

Kemenkes secara bertahap akan memenuhi kebutuhan USG di semua Puskesmas di Indonesia, hingga nantinya akan terpenuhi kebutuhan 10.321 USG di 10.321 puskesmas pada tahun 2024.

Sampai akhir tahun 2022, sekitar 66,7 persen Puskesmas atau sebanyak 6.886 puskesmas telah tersedia USG dan pelatihan dokter terpenuhi sekitar 42 persen atau sebanyak 4.392 Puskesmas.

Pemenuhan USG untuk tahun 2023 ditargetkan 1.943 Puskesmas, dan tahun 2024 sebanyak 1.492 Puskesmas. Demikian juga, dengan pelatihan dokter yang akan dilanjutkan pada tahun ini.

Tentunya, pemeriksaan USG ini perlu didukung dengan penguatan kolaborasi layanan ANC antara bidan, dokter umum dan dokter spesialis kebidanan serta jejaring PONED dan PONEK.

Sebagai informasi, salah satu agenda utama SDGs adalah menurunkan angka kematian ibu dan kematian Balita.

Pemeriksaan antenatal yang berkualitas dan teratur selama kehamilan akan menentukan status kesehatan ibu hamil dan bayi yang dilahirkan.

“Hingga saat ini, Angka Kematian Ibu (AKI) masih pada kisaran 305 per 100.000 Kelahiran Hidup, belum mencapai target yang ditentukan yaitu 183 per 100.000 KH di tahun 2024. Demikian juga, bayi dan balita yang masih harus kita selamatkan dari kematian,” ungkapnya.

Target kematian Ibu dan anak dilakukan melalui intervensi spesifik yang dilakukan saat dan sebelum kelahiran.

Melansir dari https://www.kemkes.go.id/article/view/23011600002/turunkan-angka-kematian-ibu-melalui-deteksi-dini-dengan-pemenuhan-usg-di-puskesmas.html


Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

banner 970x250