PALU, kabarSAURUSonline.com – Untuk mengantisipasi ancaman resesi global, pemerintah melakukan intervensi terhadap petani melalui berbagai program bantuan guna meningkatkan produktivitas pertanian.
“Pertanian salah satu sektor yang esensial, sehingga harus dikokohkan supaya ketika sewaktu-waktu terjadi ancaman ini, maka kita sudah siap menghadapinya,” kata Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, menanggapi isu resesi, di Palu, Kamis (5/1) melansir antaranews.com.
Gubernur Rusdy menjelaskan, Sulawesi Tengah masih memiliki cadangan lahan pertanian seluas 187 ribu hektare untuk ditanami tanaman pangan dan hortikultura.
Bahkan kata ia, bila terjadi kondisi terparah dimana beras mengalami kemerosotan, masyarakat disarankan tanam jagung sebagai pangan alternatif.
“Kita tidak perlu khawatir berlebihan terhadap ancaman ini. Oleh karena itu potensi yang ada di daerah manfaatkan semaksimal mungkin supaya memberikan hasil yang baik ke depan,” tandasnya.
Berdasarkan data yang diperoleh pada 2022 lalu, Sulawesi Tengah mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 11,7 persen dan masuk jajaran daerah terbaik secara nasional.
Kemudian, pertumbuhan investasi dari Rp20 triliun menjadi Rp71 triliun, dan ini rasio tergolong rendah di angka 0,32, termasuk penanggulangan kemiskinan dapat ditekan 1 persen dari 12,8 persen menjadi 11 persen.
“Meskipun tahun ini ancaman perekonomian global bergejolak, kami tetap berupaya mempertahankan prestasi yang sudah diraih. Berbicara soal resesi tentu mempengaruhi semua sektor, maka kami dengan berbagai sumber daya yang ada berupaya menjaga stabilitas pangan daerah,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, sejumlah komoditas pangan Sulteng juga mengalami surplus, diantaranya produksi beras mencapai 450.548 ton dari 771.525 ton Gabah Kering Giling (GKG) yang telah terkonversi dengan tingkat kebutuhan konsumsi beras 363.838 ton.
Dari produksi tersebut, beras mengalami kelebihan 86.710 ton. Selain itu, produksi komoditas jagung juga melimpah sebanyak 482.117 ton dengan tingkat konsumsi 7.092 ton, atau surplus 475.025 ton.
“Artinya, petani lokal masih mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Sulawesi Tengah, dan produksi ini harus dijaga,” tutupnya.
Melansir dari https://sulteng.antaranews.com/amp/berita/258990/pemprov-sulawesi-tengah-perkuat-pertanian-hadapi-ancaman-resesi-global
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.