APBD Bisa Digunakan Atasi Penyesuaian Harga BBM

APBD Bisa Digunakan Atasi Penyesuaian Harga BBM
FOTO : ISTIMEWA (Kemenkeu)

NASIONAL, kabarSAURUSonline.com – Presiden Jokowi meminta Pemerintah Daerah (Pemda) mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk menyelesaikan persoalan dari penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Tidak perlu ragu-ragu menggunakan anggaran karena sudah ada Peraturan Menteri Keuangan dan juga SE dari Menteri Dalam Negeri,” ungkapnya, saat memberikan arahan kepada seluruh kepala daerah secara luring dan daring, di Istana Negara Jakarta, Senin (12/09), melansir kemenkeu.go.id.

Bacaan Lainnya

Presiden Jokowi berpesan, agar anggaran tersebut benar-benar digunakan dalam rangka menyelesaikan persoalan karena penyesuaian harga BBM.

Realisasi APBD hingga saat ini berada di angka 47 persen. Padahal menurut Presiden, kontribusi APBD terhadap pertumbuhan ekonomi daerah sangat besar.

Untuk itu, Presiden mendorong pemda menggunakan dua persen dari dana transfer umum yang terdiri atas Dana Bagi Hasil (DBH) dan Dana Alokasi Umum (DAU) untuk menyelesaikan persoalan akibat penyesuaian harga BBM.

“Kalau kita lihat posisi per hari ini, dana 2 persen dana transfer umum itu masih kira-kira Rp2,17 triliun kemudian belanja tidak terduga Rp16,4 (triliun) baru digunakan Rp6,5 triliun. Artinya masih ada ruang yang sangat besar untuk menggunakan dana alokasi umum maupun belanja tidak terduga oleh provinsi, kabupaten, maupun kota,” terangnya.

Dana tersebut, lanjut Presiden, dapat digunakan pemda untuk memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak akibat penyesuaian BBM.

“UMKM bisa juga dibantu dalam pembelian bahan baku yang naik karena kemarin ada penyesuaian harga BBM. Transportasi umum juga bisa dibantu kenaikan tarifnya berapa itu yang dibantu bukan total dibantu, tapi kenaikan tarif yang terjadi itu bisa dibantu lewat subsidi ini,” ujarnya.

Selain itu, pemda dapat memanfaatkan komponen anggaran lain yaitu belanja tidak terduga untuk mengendalikan inflasi di daerah masing-masing, seperti kenaikan bahan pangan.

Misalnya, terjadi kenaikan harga bawang merah, Presiden Jokowi menyebut pemda dapat membantu biaya transportasi agar harga bawang merah di petani dan di pasar tetap sama.

“Bawang merah berasal yang banyak dari Brebes, misalnya ini Provinsinya Lampung. Brebes ke Lampung berapa transportasinya? Biaya transportasinya Rp3 juta itu yang ditutup oleh pemda sehingga harga yang terjadi adalah harga petani di Brebes kemudian sama dengan harga yang ada di pasar. Kalau semua daerah melakukan itu, kita akan bisa menahan inflasi agar tidak naik,” ungkapnya.

Sebagai penutup, Presiden berpesan agar para kepala daerah waspada terhadap inflasi, terutama yang berkaitan dengan harga pangan karena pangan berkontribusi cukup besar terhadap kemiskinan di daerah.

Presiden mengungkapkan, ketika harga pangan naik, Presiden menyebut kemiskinan di daerah juga akan ikut naik.

“Utamanya itu beras sebagai komponen utama. Jadi hati-hati kalau harga beras di daerah Bapak, Ibu sekalian itu meskipun hanya Rp200 atau Rp500 (naik), segera diintervensi karena itu menyangkut kemiskinan di provinsi, di kabupaten, dan di kota Bapak, Ibu pimpin. Itu akan langsung bisa naik angka kemiskinannya,” ujar Presiden. 

Melansir dari https://www.kemenkeu.go.id/informasi-publik/publikasi/berita-utama/Presiden-Gunakan-APBD-untuk-Selesaikan-Persoalan


Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

banner 970x250