PALU, kabarSAURUSonline.com- Sahabuddin, Kepala Balai Prasarana dan Permukiman Wilayah (BPPW) Sulteng, menyuruh membongkar sejumlah pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi yang diisyaratkan.
Temuan sejumlah Wartawan terkait mutu pekerjaan pembangunan sejumlah sekolah dan prasarana yang merupakan proyek BPPW Sulteng, dengan PT Karya Bangun Mandiri Perkasa dan PT Karya Putra mandiri Adiprasarana (KSO) selaku pihak kontraktor pelaksana, akhirnya mendapat tanggapan Sahabuddin ST.SE, Msi.
Saat ditemu tim media ini, secara tegas, Sahabuddin mengaku telah memerintahkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk melakukan pembongkaran dan penggantian material sesuai petunjuk kontrak.
“Semua material asing yang tidak di isyaratkan dalam kontrak saya suruh bongkar, PPK sudah melakukan eksekusi dilapangan ,terima kasih telah membantu memantau pekerjaan tersebut” ungkap Sahabuddin, saat ditemui dikantornya.
Sahabuddin bahkan memperlihatkan dokumentasi pembongkaran beberapa temuan wartawan sebelumnya yang “dieksekusi” PPK.
Bahkan, kabarnya kontraktor pelaksana telah mendapatkan peringatan terkait temuan tersebut.
Proyek dengan Brandol anggaran Rp. 72.624.904.800 bernomor kontrak HK.02.01/Kontrak/cb 28.4/PS.II/01/2021 terjadwal dilaksanakan dengan 300 hari kerja dengan 31 titik lokasi pembangunan.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendidikan, Olahraga dan Pasar II Wilayah Sulawesi Tengah, Rachman Dg,Tinri ST menyatakan pihaknya telah memerintahkan kontraktor untuk memperbaiki kualitas pekerjaan .
“Pondasi yang memakai material bekas bongkaran sudah kami suruh bongkar dan ganti. Demikian pula batako yang rapuh, saya suruh ganti dan bongkar,“ Jelas Rachman kepada tim media ini.
Mirisnya, Hotman selaku kontraktor pelaksana memilih “memblokir kontaknya“ dan menutup komunikasi dengan para wartawan pasca pembongkaran tersebut.
Belum ada informasi lebih jauh terkait upaya yang dilakukan kontraktor pasca ditemukan sejumlah kejanggalan dalam proyeknya.
Hal yang sama juga dilakukan Konsultan Pengawas, mereka terkesan kompak menghindari wartawan pasca ditemukannya pekerjaan ”amburadul” diproyek yang mereka awasi.
Proyek dengan sumber dana APBN Murni tahun 2021-2022 ini berada di Kota Palu, Kabupaten Donggala , Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong.
Sebarannya diantaranya ada 8 Lokal di Kecamatan Pinembani, 4 Lokal dikecamatan Riopakava , 5 lokal di Balaesang tanjung, 3 lokal dikabupaten sigi diantaranya di Dusun Raranggonao Desa Pombewe dan Dusun Tompu Desa Ngatabaru Kecamatan sigi ,di Kecamatan Sirenja,sindue Tobata dan SDN 14 Tambusabora dan satu local di desa Posona Kecamatan Kasimbar Parigi Moutong.
Dikota Palu, sekolah yang dikerjakan Hotman tersebut menyebar diantaranya SD 4 dan SDN 9 Bamba, SDN Watusampu, SDN Inpres Silae ,SDN 3 Lambara, SMP 4 Palu serta TK Negeri Model terpadu.
Kepada wartawan, Sahabuddin berpesan agar sinergitas dalam bekerja terus dibangun, tujuannya agar dapat meningkatkan kualitas pekerjaan menjadi tanggungjawabnya.
“Simple saja prinsip kerja saya, jika tidak beres pekerjaan, saya tegur pertama, kedua masih saya tegur, ketiga saya turun langsung bongkar. Sudah dibongkar saya tidak akan bayar pekerjaan itu sesuai bobot kesalahannya,” katanya menyudahi wawancara.
Baca juga : https://kabarsaurusonline.com/2022/06/06/sejumlah-titik-poyek-bppw-sulteng-bernilai-miliaran-amburadul/
Pewarta : Tim SP2 / HR/AKB/SYL/AKB
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.