PARIGI MOUTONG, KabarSAURUSonline.com- Pasca gempa bumi yang mengguncang sebagian wilayah Sulawesi Tengah 2018 silam, siswa Sekolah Dasar (SD) Inpres Binangga Kecamatan Parigi Tengah Kabupaten Parigi Moutong, masih belajar menggunakan kelas darurat atau bangunan hunian sementara (Huntara).
“Kami sudah menanti bantuan (bangun-red) dari tiga tahun yang lalu, sekarang sudah jalan empat tahun tapi belum juga ada bantuan yang turun,” ungkap guru SD Inpres Binangga, Yuyun Darsari, kepada redaksikabarsauruson@gmail.com saat menyambanginya, Jum’at (13/05).
Ia menuturkan, sejak diguncang gempa hebat itu, kondisi bangunan kelas tidak layak untuk dijadikan tempat belajar, bahkan sangat berbahaya.
“Selama banguan kelas rusak para siswa-siswi terpaksa belajar di huntara,” ujarnya.
Namun kata dia, itu bukanlah menjadi kendala, meski kondisinya demikian siswa-siswi tetap semangat untuk datang belajar.
“Walaupun masih belajar di huntara para murid tetap semangat,” terangnya.
Lanjut Yuyun, yang memprihatinkan, siswa terganggu jika turun hujan saat proses belajar mengajar berlangsung.
Sebab jika hujan deras, air hujan akan masuk ke dalam kelas sehingga menyebabkan ruang kelas kebanjiran dan beberapa bagian dinding kelas sudah rusak.
Ia menambahkan, pihak sekolah sudah mengusulkan data kepada dinas terkait, khususnya yang prioritas yaitu ruang kelas atau gedung sekolah yang layak huni.
“Belum ada realisasi dari bantuan yang kami usulkan. Katanya harus menunggu dan ini adalah tahun ke empat kami menunggu bantuan tersebut tetapi belum turun-turun juga,” lanjutnya.
Pihaknya berharap, dinas terkait memberikan solusi kongkrit sehingga proses belajar mengajar bisa memadai dan berjalan efektif.
“Kami berharap perhatikanlah SD Inpres Binangga ini, kalau bisa dibangunkanlah bangunan yang lebih layak dari huntara yang kita tempati ini. Karena guru saja merasa kurang nyaman apalagi muridnya,” harapnya.
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
