PARIGI MOUTONG, kabarSAURUSonline.com – Dalam rangka menyambut bulan Ramadan, Muslimah Wahdah Parigi menggelar kegiatan Daurah Ramadan Muslimah dengan tajuk “Menuju Ramadan Kaffah”.
Kegiatan Tahunan ini, tidak hanya diselenggarakan oleh Muslimah Wahdah di Parigi, melainkan juga Muslimah Wahdah yang berada di 24 Provinsi dan 276 daerah di seluruh Indonesia.
Kegiatan pembukaan Daurah Ramadan Muslimah yang diselenggarakan di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Parigi Moutong pada Ahad 20 Maret 2022 kemarin, dibuka oleh salah seorang tokoh perempuan Parigi Moutong sekaligus ketua Wanita Islam Alkhairaat Parigi Moutong, Hj. Intjesari Pasau, S.Pd, M. Si.
Dalam sambutannya, Hj. Intjesari Pasau, S.Pd, M. Si mengapresiasi kegiatan yang diprakarsai oleh Muslimah Wahdah Islamiyah tersebut. Ia juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga pada pihak pelaksana atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
Kegiatan yang bertujuan mencerdaskan perempuan lewat aspek keagamaan, meskipun berbeda organisasi menjadi keragaman, terlihat dalam kegiatan tersebut.
“Saya senang sekali, di sini saya tetap disebut sebagai ketua Wanita Islam Alkhairaat padahal saya di tengah-tengah mereka (Muslimah Wahdah Parigi),”.
Kegiatan yang dihadiri sekitar 124 orang tersebut terasa lebih istimewa karena selain dihadiri oleh ketua Wanita Islam Alkhairaat juga dihadiri oleh tokoh Islam Wanita Ketua Aisiyah Parigi Moutong dan ketua Dharma Wanita Kabupaten Parigi Moutong Suzanna Zulfinasran.
Sesuai tajuk yang diangkat, kegiatan tersebut diisi dengan materi Fiqih Ramadan yang disampaikan oleh Ustadzah Asmawati A.md, Kep. dan Ustadzah Rismawati Oktavia, S.Pt dengan materi amaliyah Ramadan.
Ustadzah Asmawati A.md, Kep. selaku Ketua Muslimah Wahdah Kabupaten Parigi Moutong sekaligus pemateri pertama mengapresiasi antusias para peserta yang menghadiri Daurah Ramadan Muslimah hari ini, yang didominasi para remaja muslimah.
“Inilah satu kesyukuran untuk kita semua, kita berada disatu zaman walaupun saat ini dikatakan zaman milenial, istilahnya zaman serba teknologi canggih tapi kita tidak melupakan jati diri kita sebagai seorang muslim,” ungkapnya.
Dalam materinya, ia menyampaikan tentang Fiqih Ramadan diantaranya hikmah disyari’atkan berpuasa dibulan Ramadan.
“Puasa ini disebutkan merupakan isyarat hikmah. Hikmah disyariatkannya puasa untuk kita yakni mewujudkan taqwa kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala bagi yang melaksanakannya,” terangnya.
Ustadzah Rismawati Oktavia, S. Pt, dalam materinya membahas tentang Amaliah Ramadan, bagaimana menggapai keberkahan Ramadan. Pada Awal materi, ia memberikan motivasi kepada peserta dalam menyambut bulan Ramadan tentang bagaimana potret para Salaf menyambut bulan Ramadan.
“Ketika kita melihat bagaimana potret para Salaf, bagaimana mereka dalam menyambut bulan Ramadan, 6 bulan sebelum Ramadan mereka sudah berdoa kepada Allah. Mereka berdoa “Allahumma ballighna Ramadan” (Ya Allah, sampaikan kami kepada bulan Ramadan). Mereka selalu memanjatkan doa seperti itu jauh sebelum bulan Ramadan karena mereka sangat mengenal bulan Ramadan,” jelasnya.
Kemudian Ia melanjutkan, terkait amaliah Ramadan diantaranya tentang puasa, membaca Al-Qur’an dan sedekah.
Kegiatan ditutup dengan sosialiasi sedekah oleh panitia dan pembentukan kelompok belajar islam intensif, sebagai sarana untuk peserta mempelajari Islam secara menyeluruh yang dimulai dari pembinaan bacaan Al-Qur’an atau dikenal dengan dirosa.
Diharapkan setelah diselenggaranya kegiatan Daurah Ramadan Muslimah ini menambah pengetahuan/tsaqofah para peserta dalam menyambut dan menjalani bulan Ramadan sehingga puasa Ramadan kali ini tidak sekedar menahan lapar, akan tetapi wujud insan yakni menahan diri adalah senantiasa muroqqobah kepada Allah senantiasa merasa diawasi oleh Allah sehingga amalan-amalan kita dibulan Ramadan bernilai ibadah disisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.