Parigi Moutong, kabarSAURUSonline.com – Pada tahun 2022 terjadi penambahan lokus stunting di kabupaten Parigi Moutong, yang sebelumnya 36 desa menjadi 45 desa.
Hal itu diungkapkan oleh Staf Sekretariat Penanganan Stunting, Irdan, kepada wartawan kabarSAURUSonline, Rabu (09/02).
Kata ia, untuk menangani 45 desa ini, banyak pihak terlibat dalam program kegiatan yang juga dikerjakan bersama lintas sektor.
“Beberapa program kita sampai, tapi kalau ditanya maksimal atau tidak jawabannya belum,” ucapnya.
Irdan mengakui, masih perlu upaya yang lebih sungguh-sungguh untuk menuntaskan stunting di wilayah locus.
Sebab kata ia, belum semua program yang diaplikasikan ke masyarakat terlaksana dengan maksimal.
Hal lain yang masih harus diperhatikan pemerintah daerah hingga ke tingkat desa, lanjut dia, sebaiknya menggunakan data penduduk terbaru yang telah terverfikasi sebagai dasar pelaksanaan program.
“Jadi kita selama ini hanya berharap pada data DTKS yang lama yaitu 2017, sementara sudah terjadi perubahan. Itu juga yang digunakan untuk acuan pemberian bantuan BPNT,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, pembaruan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial, baru dilakukan pada tahun 2021 kemarin.
Pihaknya berharap, dengan dukungan anggaran yang ada, pemerintah daerah bersama semua pemangku kepentingan mampu menekan angka stunting sesuai target yang ditentukan.
“Untuk anggaran penanganan stunting di tahun 2021 ini kami mendapatkan sebanyak Rp153 miliyar,” tutupnya.
Baca juga https://kabarsaurusonline.com/2022/02/10/sudah-tiga-tahun-ogoalas-jadi-lokus-stunting/
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.